Serang ISIS, Amerika Kerahkan Jet Tempur dan Drone

Nemukabar.com - Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) saat ini menjadi momok bagi dunia Internasional. Untuk memerangi kelompok radikal yang mengatas namakan Islam, militer Amerika Serikat di bawah komando Presiden Barack Obama menyerbu markas pasukan Islam radikal di kawasan Irak.

Beberapa pesawat dan drone dikerahkan untuk melakukan 15 serangan yang diklaim Amerika sebagai misi jangka panjang untuk memberantas kelompok radikal ISIS di Irak.

"Kami akan terus menjalankan strategi jangka panjang untuk merubah gelombang terhadap radikal Islam State mendukung pemerintah Irak yang baru dan bekerjasama dengan mitra utama di wilayah itu," ujar Obama dikutip dari Middleeasteye, Senin (18/8/2014).

Jet tempur dan drone Amerika telah menjatuhkan bom ke sembilan titik lokasi strategis ISIS di Mosul Dam. Serangan udara ini dilakukan demi melindungi kelompok Minoritas Yazidu yang telah mengungi karena menghindari serangan ISI di kota Erbil.

Tak hanya Amerika, misi solidaritas ini pun dikumandangkan oleh pemerintah Inggris. Mereka akan meningkatkan peranannya di negara Irak untuk membantu membasmi para ekstrimis yang mengatas namakan Islam tersebut. Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon mengatakan jika misi tersebut bukan hanya sekedar misi kemanusiaan saja.

"Ini bukan hanya sekedar misi kemanusiaan." ujar Fallon kepada majalah Times.

Diketahui, pihak pemerintah Inggris menyampaikan jika keberadaan kelompok ISIS ini merupakan ancaman tersendiri bagi negaranya. Terlebih lagi kelompok yang diketahui dimpimpin oleh Abu Bakar Al-Baghdadi itu berupaya melakukan khilafah dan mendirikan negara Islam sendiri.

"Kami dan negara-negara lain di Eropa bertekan untuk membantu pemerintah Irak bertempur dengan ekstrimis ISIS maupun yang mempromosikannya," imbuh Fallon.

Dunia barat sudah mulai melakukan strategi-strategi khusus untuk menghalau dan memberantas kelompok radikal ISIS. Bahkan kabar terbaru diketahui saat ini beberapa kota penting di Irak sudah dikuasai oleh mereka. Kota Mosul sudah dikuasai dan tampaknya akan memperluas di daerah lain. Sekitar 1,2 juta warga Irak telah mengungsi karena tekanan dari kelompok radikal itu.