Di Kantornya, Ini Curhatan Ahok tentang Islam

Basuki Tjahaja Purnama
Nemukabar.com - Sejak kabar terpilihnya Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia yang baru untuk periode 2014-2019, nama Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok menjadi senter. Selain namanya akan menjadi pemegang tongkat estafet Jokowi yang lepas landas ke Istana Merdeka, banyak kalangan yang mencoba menghadang tahta Ahok sebagai pemimpin baru DKI Jakarta.

Diantaranya adalah kelompok dan organisasi Islam seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Umat Islam (FUI). Mereka serentak menyampaikan protes kerasnya terhadap Ahok dan DPRD DKI Jakarta yang akan melantik Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang baru.

Berbagai alasan disampaikan seperti Ahok yang dianggap arogan dalam bertutur kata hingga persoalan agama yang dianut oleh bekas Bupati Belitung Timur itu. Protes keras yang mengatas namakan pembela warga dan umat Islam di DKI Jakarta dilancarkan dengan berbagai aksi hingga kerusuhan pada hari Jumat (3/10/2014) beberapa waktu yang lalu. Akibat bentrok tersebut, beberapa laskar FPI dan aparat kepolisian pun mengalami luka-luka.

Kondisi ini yang menuai perhatian dari berbagai kalangan. Sementara itu Ahok justru menilai jika situasi seperti itu sudah biasa. Hal ini lantaran ia mengaku pernah punya pengalaman saat memimpin Balitung Timur yang bermayoritas penduduknya adalah orang Islam.

Meski demikian, ia cukup menyayangkan tindakan anarkisme yang dilakukan oleh beberapa kelompok organisasi yang menentang dirinya. Bagi pria keturunan Tionghoa itu bahwa Islam yang pernah ia dengar tidak pernah melakukan tindakan anarkisme.

"Tidak seperti ini. Islam yang saya pernah saya pelajari tidak melakukan tindakan kekerasan," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Dalam kesempatan yang sama, pria kelahiran 29 Juni 1966 tersebut sempat mencurahkan isi hatinya tentang berbagai fitnah yang pernah dialamatkan kepada dirinya. Salah satunya adalah issue terkait renovasi Masjid di Taman Ismail Marzuki, Cikini. Padahal pemprov DKI Jakarta justru ingin memperbesar Rumah Ibadah tersebut. Bahkan perobohan Masjid di kawasan Menteng yang dialamatkan kepada Pemprov justru malah dilakukan sendiri oleh pemiliknya.

Bagi Ahok, soal Agama dan keyakinan yang dianutnya adalah urusan dia dengan Tuhannya asalkan dirinya tak melakukan tindakan zalim dan korupsi.

"Orang lain mau bilang apa. Saya juga sudah kenyang dengan fitnah-fitnah seperti itu. Soal keyakinan itu urusan saya dengan Tuhan. Yang penting tidak zalim kepada orang, tidak suap, korupsi dan mempertahankan kebenaran. Inilah jihad yang pernah saya pelajari waktu saya sekolah Islam dulu," terangnya di hadapan para Ulama di kantornya.

Curhatan Ahok ini dilakukan agar warga DKI Jakarta sendiri bukan hanya sekedar menyandang label agama Islam saja, melainkan agar bisa menerapkan nilai-nilai keislaman yang disematkan kepada diri mereka masing-masing.

"Islam tidak perlu dibela sampai gunakan kekerasan. Itu rusak nama Islam. Masa mau kembali ke zaman jahiliyah. Saya sengaja curhat ini, saya ingin warga DKI bukan cuma secara luar keliatan beragama tapi berkelakuan kafir," imbuhnya.
Di Kantornya, Ini Curhatan Ahok tentang Islam Di Kantornya, Ini Curhatan Ahok tentang Islam Reviewed by Muhammad Ibnu Idris on 20:43 Rating: 5

No comments:

- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.

Powered by Blogger.