Ananda Dukung Pemerintah Naikkan Harga BBM Dengan Catatan

Nemukabar.com - Polemik pasca ditetapkannya kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh Pemerintah Joko Widodo pada tanggal 18 November 2014 masih menjadi pergunjingan di berbagai kalangan. Unjuk rasa dan upaya penolakan pun sontak selalu dikumandangkan oleh berbagai pihak, baik Mahasiswa, buruh dan lain sebagainya.

Upaya peredaman konflik dan imbas dari kenaikan harga BBM bersubdisi pun telah disiasati oleh pemerintah yakni dengan mengeluarkan tiga 'Kartu Sakti' yang disediakan untuk masyarakat sebesar Rp. 32,4 triliun. Diantara kartu tersebut adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS).

Pemerintah melalui Presiden Joko Widodo menyampaikan, subsidi BBM yang ditingkatkan akan dialokasikan ke sektor lain yakni sektor produktif. Upaya ini pun dinilai cukup efektif untuk menjaga kesejahteraan sosial.

Upaya ini pun diamini oleh Ananda Mustadjab Latip. Direktur Eksekutif Lembaga Studi Strategi Budaya Nusantara (LSSBN) tersebut menilai jika kebijakan yang diambil oleh Pemerintah sudah benar. Hanya saja, ia mengharapkan agar pemerintah dapat menjelaskan secara detail dan baik kepada rakyat kenapa mereka harus menaikkan harga BBM bersubsidi.

"Saya harap Pemerintah dapat juga menjelaskan kepada masyarakat mengenai berapa sesungguhnya biaya produksi minyak mentah hingga sampai jadi, biaya distribusinya dan lain-lain," ujar Ananda kepada Nemukabar.com di Jakarta, Jumat (21/11/2014).

Selain itu, Pemerintah juga diharapkan bisa menjelaskan lebih rinci kemana saja alokasi dana pengalihan subsidi BBM yang ditingkatkan agar tidak ada lagi kesalahan fatal dalam pengalokasian anggaran yang menjadi hak rakyat Indonesia.

"Berapa jumlah biaya pengalihan subsidi dan akan digunakan untuk siapa saja (anggaran) itu," imbuhnya.

Untuk menjaga gejolak yang bisa menjadi bola panas, Ananda pun mengingatkan agar Presiden Joko Widodo dapat sesegara mungkin menjalin hubungan dan komunikasi politik yang baik agar para pendukungnya tak meninggalkannya begitu saja.

"Saya juga berharap agar Bapak Presiden bisa sesegera mungkin membangun komunikasi politik yang baik secara jujur sesuai dengan prinsip-prinsip pak Jokowi," tegasnya. (mib).