Nemukabar.com - Wabah virus Ebola tampaknya tengah menjadi bagian dari perhatian besar masyarakat di seluruh dunia. Hampir seluruh media massa di seluruh dunia memperbincangkannya, hal ini yang membuat virus mematikan yang diklaim berasal dari Afrika tersebut pun mendunia.
Berbagai upaya penelitian terhadap virus Ebola tengah dilakukan, baik pembasmiannya hingga penyembuhan terhadap manusia yang terjangkit virus mematikan ini. Dukungan dalam bentuk pendanaan dalam penelitian pun sangat diharapkan.
CEO Microsoft, Setya Nadella pun tampaknya menyatakan bahwa perusahaan yang saat ini ia pimpin tersebut tengah berupaya untuk menjadi bagian dari partner dan donatur dalam penelitian besar tersebut.
Melalui aplikasi yang diciptakan, Microsoft tampak berkomitmen untuk ikut andil dalam penanganan dan penangkalan nahaya virus yang saat ini telah berhasil membunuh kurang lebih 4.493 jiwa di seluruh dunia.
Upaya dukungan terhadap pemberantasan virus Ebola ini pun dilakukan dengan meluncurkan aplikasi Azure, sebuah layanan penyimpanan data berbasis cloud. Di San Francisco, Amerika Serikat, Setya menyampaikan bahwa Azure adalah aplikasi cloud pertama yang mendukung pemberantasan dan penelitian tentang virus Ebola.
Microsoft juga menyediakan layanan storage mereka untuk menyimpan berbagai hasil riset tentang Ebola. Bahkan perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates tersebut mengklaim memiliki alat yang dapat membantu penemuan vaksin untuk virus tersebut.
"Kami memiliki berbagai alat yang bisa membantu untuk menemukan vaksin virus. Dan dengan Azure, kami yakin bisa menjadikan komunitas riset yang bisa dimanfaatkan bagi kegiatan medis," ungkap Nadella di San Francisco, Senin (20/10/2014).
Sejauh ini, Microsoft juga telah membuka penerimaan proposal terkait upaya penelitian dari virus Ebola. Bagi siapapun yang bersedia berpartisipasi dalam proyek besar tersebut, Microsoft telah menudiakan daya tampung penyimpanan cloud lebih besar lagi.
"Bekerja untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik dari penyebaran dan penyembuhan virus Ebola dan faktor yang terkait," imbuhnya dalam agenda Jumpa Pers.
Executive Vice President Cloud and Enterprise Group Microsoft, Scott Guthrie menyampaikan bahwa Microsoft akan menyediakan dukungan mesin virual dengan daya tampung penyimpanan hingga mencapai 32TB, bahkan Scott mengklaim layanan tersebut mampu mendukung empat kali lipat lebih besar dari mesin memori virtual yang disediakan oleh Google saat ini.
Berbagai upaya penelitian terhadap virus Ebola tengah dilakukan, baik pembasmiannya hingga penyembuhan terhadap manusia yang terjangkit virus mematikan ini. Dukungan dalam bentuk pendanaan dalam penelitian pun sangat diharapkan.
CEO Microsoft, Setya Nadella pun tampaknya menyatakan bahwa perusahaan yang saat ini ia pimpin tersebut tengah berupaya untuk menjadi bagian dari partner dan donatur dalam penelitian besar tersebut.
Melalui aplikasi yang diciptakan, Microsoft tampak berkomitmen untuk ikut andil dalam penanganan dan penangkalan nahaya virus yang saat ini telah berhasil membunuh kurang lebih 4.493 jiwa di seluruh dunia.
Upaya dukungan terhadap pemberantasan virus Ebola ini pun dilakukan dengan meluncurkan aplikasi Azure, sebuah layanan penyimpanan data berbasis cloud. Di San Francisco, Amerika Serikat, Setya menyampaikan bahwa Azure adalah aplikasi cloud pertama yang mendukung pemberantasan dan penelitian tentang virus Ebola.
Microsoft juga menyediakan layanan storage mereka untuk menyimpan berbagai hasil riset tentang Ebola. Bahkan perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates tersebut mengklaim memiliki alat yang dapat membantu penemuan vaksin untuk virus tersebut.
"Kami memiliki berbagai alat yang bisa membantu untuk menemukan vaksin virus. Dan dengan Azure, kami yakin bisa menjadikan komunitas riset yang bisa dimanfaatkan bagi kegiatan medis," ungkap Nadella di San Francisco, Senin (20/10/2014).
Sejauh ini, Microsoft juga telah membuka penerimaan proposal terkait upaya penelitian dari virus Ebola. Bagi siapapun yang bersedia berpartisipasi dalam proyek besar tersebut, Microsoft telah menudiakan daya tampung penyimpanan cloud lebih besar lagi.
"Bekerja untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik dari penyebaran dan penyembuhan virus Ebola dan faktor yang terkait," imbuhnya dalam agenda Jumpa Pers.
Executive Vice President Cloud and Enterprise Group Microsoft, Scott Guthrie menyampaikan bahwa Microsoft akan menyediakan dukungan mesin virual dengan daya tampung penyimpanan hingga mencapai 32TB, bahkan Scott mengklaim layanan tersebut mampu mendukung empat kali lipat lebih besar dari mesin memori virtual yang disediakan oleh Google saat ini.
Source image : Dailytouch
Microsoft Dukung Penelitian Virus Ebola
Reviewed by Muhammad Ibnu Idris
on
09:44
Rating:

No comments:
- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.