Nemukabar.com - Menurut salah satu relawan Koalisi Merah Putih (KMP). Andre Rosiade menyampaikan bahwa pada tahun 2004 lalu, pemilihan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dilakukan dengan cara voting.
Pernyataan ini pun sontak menjadi ajang bantahan terhadap pernyataan Pramono Anung yang menyampaikan bahwa pemilihan ketua MPR tak pernah dilakukan secara pengambilan suara terbanyak.
"Mas Pramono Anung yang menyatakan MPR tak pernah dipilih melalui voting, saya rasa beliau telah melupakan sejarah. Karena pada tahun 2004 waktu perebutan ketua MPR antara koalisi Kebangsaan dan koalisi Kerakyatan juga melalui mekanisme voting," ujat Andre, Minggu (5/10/2014).
Bagi Andre, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan tersebut hanya merupakan bentuk kekhawatiran yang berlebihan dari partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang telah kalah oleh KMP dalam bursa kursi parlemen.
Selain itu, Andre pun menyampaikan bahwa KIH tak perlu cemas dengan berkuasanya KMP dalam kursi parlemen. Ia menyatakan jika seandainya Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjalankan roda pemerintahannya sesuai dengan janji-janji politiknya sesuai dengan apa yang sudah dinyatakan dalam kampanye, KMP akan mendukung.
"Jadi sebenarnya KIH itu tidak perlu terlalu cemas jika KMP memimpin parlemen," imbuhnya.
Sebelumnya diketahui jika Pramono Anung sempat menyampaikan bahwa selama ini, di MPR tidak pernah dilakukan pemungutan suara atau voting. Secara keseluruhan menggunakan mekanisme musyawarah.
"Di MPR selama ini belum ada pemungutan suara," ujar Pramono di Teuku Umar, Jakarta, Minggu (5/10/2014).
Foto : terasjakarta
Pernyataan ini pun sontak menjadi ajang bantahan terhadap pernyataan Pramono Anung yang menyampaikan bahwa pemilihan ketua MPR tak pernah dilakukan secara pengambilan suara terbanyak.
"Mas Pramono Anung yang menyatakan MPR tak pernah dipilih melalui voting, saya rasa beliau telah melupakan sejarah. Karena pada tahun 2004 waktu perebutan ketua MPR antara koalisi Kebangsaan dan koalisi Kerakyatan juga melalui mekanisme voting," ujat Andre, Minggu (5/10/2014).
Bagi Andre, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan tersebut hanya merupakan bentuk kekhawatiran yang berlebihan dari partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang telah kalah oleh KMP dalam bursa kursi parlemen.
Selain itu, Andre pun menyampaikan bahwa KIH tak perlu cemas dengan berkuasanya KMP dalam kursi parlemen. Ia menyatakan jika seandainya Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjalankan roda pemerintahannya sesuai dengan janji-janji politiknya sesuai dengan apa yang sudah dinyatakan dalam kampanye, KMP akan mendukung.
"Jadi sebenarnya KIH itu tidak perlu terlalu cemas jika KMP memimpin parlemen," imbuhnya.
Sebelumnya diketahui jika Pramono Anung sempat menyampaikan bahwa selama ini, di MPR tidak pernah dilakukan pemungutan suara atau voting. Secara keseluruhan menggunakan mekanisme musyawarah.
"Di MPR selama ini belum ada pemungutan suara," ujar Pramono di Teuku Umar, Jakarta, Minggu (5/10/2014).
Foto : terasjakarta
Andre Rosiade Sebut Pramono Anung Telah Lupakan Sejarah
Reviewed by Muhammad Ibnu Idris
on
09:41
Rating:
No comments:
- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.