Diduga Warga Jepang Disandera dan Dibunuh Kelompok ISIS

Nemukabar.com - Seorang warga negara Jepang yang diketahui bernama Haruna Yukawa tampak dalam sebuah tayangan video. Pria berkaos oblong tersebut tampak berlumuran darah di bagian kepalanya, ia disungkurkan dan diterlentangkan dengan darah segar yang masih mengaluir, diduga ia ditangkap dan disandera oleh kelompok radikalis Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Video berdurasi 1.23 menit yang kini sudah tersebar di situs Youtube pun sontak membuat geger warga negara Sakura itu. 

Saat diinetrogasi oleh kelompok yang diklaim sebagai ISIS itu, Haruna merupakan seorang fotografer, wartawan sekaligus dokter. Ia ditangkap saat tengah mencoba meliput pergerakan kelompok yang disetir oleh Abu Bakar Al-Baghdadi tersebut.

ISIS mengira jika Haruna Yukawa merupakan kelompok tentara bayaran di Suriah. Namun pihak pemerintah Jepang yang bekerjasama dengan koleganya di Yordania masih berupaya untuk melalukan verifikasi apakah Haruna adalah warga negaranya atau tidak. 

Memang cukup susah untuk melakukan verifikasi lantaran ketidak setabilannya kondisi keamanan dan sosial di wilayah Syria tersebut. Namun sebuah foto tampaknya dibuat acuan kelompok ISIS jika pria yang mereka tangkap adalah kelompok pemberontak terhadap mereka.

Foto tersebut tampak Haruna tengah membawa sebuah senjata senapan AK47. Dalam sebuah rilis yang disampaikan oleh kelompok radikal ISIS menyampaikan jika kini sandera mereka tersebut telah dibunuh.

Dalam tayangan video, Haruna tampak ditanya oleh kelompok ISIS dengan bahasa Inggris, "Kenapa Anda membawa pistol?". Sayangnya jawaban pria berambut pirang itu tak terdengar dengan jelas.

Sepanjang pertempuran perang saudara tersebut, sedikitnya 170.000 di Syiria terwas dibantai. Terlebih lagi mereka yang melawan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad. Konflik tersebut pun sampai saat ini masih disoroti oleh berbagai media di seluruh dunia. Terlebih lagi, ISIS tengah berupaya untuk melebar sayapnya dengan faham ala jihad radikalis oleh mereka lakukan di berbagai wilayah di dunia.


Source : Dailymail