Boy Rafli : ISIS Sudah Masuk Ranah Terorisme

Nemukabar.com - Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) adalah salah satu golongan yang menganut faham radikal. Dewasa ini, kelompok yang dipimpin leh Abu Bakar Al-Baghdadi itu menjadi perbincangan masyarakat dunia. 

Di Indonesia, ISIS mulai mencuat setelah sebuah video yang menampilkan beberapa orang dengan membawa senajata menyerukan ajakan jihad dan bergabung dengan kelompoknya. Video yang menampilkan sosok pria yang diketahui bernama Abu Muhammad Al Indonesi itu diunggah di situs Youtube dan dianggap meresahkan masyarakat.

Ajaran ISIS dinilai sesat dan bukan termasuk faham yang dianut oleh Islam. Hal ini lantaran kelompok ini menginginkan Khilafah dengan membasmi orang-orang yang tidak mengikuti kehendak mereka secara keji. Tentunya seruan ini tidak mencerminkan keislaman yang mengajarkan Rahmatan Lil 'Alamin.

Untuk mengantisipasi penyebaran faham yang dimiliki oleh kelompok ISIS, pihak kepolisian Indonesia tengah berupaya menanggulangi penyebaran faham yang dinilai menyesatkan itu.

"Polri ingin menegakkan hukum terhadap jaringan teror," ujar Kadib Humas Polda Metro, Kombes Pol Boy Rafli, Rabu (13/8/2014).

Upaya penanggunalangan penyebaran kelompok ISIS ini ditangani serius oleh pihak Polri. Pasalnya, ajaran ISIS sangat membahayakan generasi muda yang seharusnya menjadi penerus perjuangan bangsa Indonesia.

"ISIS sudah masuk di dalam ranah terorisme, jangan sampai anak muda kita terjebak dan mengikutinya," imbuhnya dalam sebuah diskusi di Taman Ismail Marzuki.

Sementara itu, Pengamat Politik Timur Tengah Zuhairi Misrawi menganggap jika perkembangan jaringan ISIS di Indonesia lantaran adanya situasi politik yang kurang baik sehingga menjadi potensi para kelompok teroris ini menepakkan sayapnya.

"Keberhasilan ISIS karena distabilitas politik negara dan sokongan dana yang besar," ujar Zuhairi dalam kesempatan yang sama.

Ia juga menilai jika penanggulangan penyebaran faham golongan ISIS ini bisa dilakukan dengan tiga upaya, diantaranya adalah dari aspek hukum. Dengan menerapkan tatanan hukum yang tegas bisa menekan tersebarnya golongan radikal ini.

Selain itu, pengembangan program pemerintah yang mendidik dan mampu membuka lapangan pekerjaan yang layak dan yang dapat membantu terentasnya kemiskinan. Upaya ini juga dinilai dapat dilakukan untuk menurunkan potensi tersebarnya ISIS. 

Kedua aspek tersebut pun bisa dengan menambahkan pola radikalisasi Pancasila dan membuat ideologi bangsa dan negara Indonesia itu tertanam pada diri bangsa terutama anak muda di Indonesia.