Terkait Tuduhan Terima Uang Rp 25 M, Ini Kata Ketua KPU

Husni Kamil Manik dan Joko Widodo
Nemukabar.com - Sebuah pesan instan berantai sempat menggegerkan dunia maya pasca pengumuman hasil real count Pilpres 2014 yang disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari Selasa (22/7/2015) melalui media Blackberry Messanger (BBM).

Dalam pesan instan tanpa identitas tersebut menyampaikan jika hasil rekapitulasi suara tersebut telah dipermainkan, hal ini lantaran Ketua KPU, Husni Kamil Manik dikabarkan telah menerima uang setoran senilai Rp. 25 Miliar untuk memenangkan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Tak hanya itu, dalam pesan instan tersebut menyebutkan jika para cukong asing yang dikabarkan memang telah berafiliasi dengan Joko Widodo sejak awal telah menyetorkan uang tersebut melalui dua Jendral Purnawirawan TNI yang saat ini menjadi salah satu tim sukses pemenangan Jokowi-JK yakni Jendral (purn) TNI Luhut Panjaitan dan Jendral (purn) TNI Hendroprijono.

Bahkan dalam penggalan kalimat di pesan instan tersebut menyebutkan jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah turun tangan bersama dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Menteri Polhukam, Panglima TNI, Menteri Dalam Negeri, dan Kapolri telah memanggil Husni Kamil Manik ke kediaman SBY di Cikeas Bogor setelah pengumuman hasil rekapitulasi suara Pilpres disampaikan.

"SBY buka tabulasi data yang cikeas punya, ternyata hasilnya Prabowo yang menang (54,75%), Jokowi (46,23%)," tulis di BBM yang diterima Nemukabar.com, Kamis (24/7/2014).

Tak main-main, pesan yang disebar luaskan tersebut diklaim berasal dari data Badan Intelijen Negara (BIN). Tak hanya itu saja, bahkan di dalam pesan tersebut juga disampaikan jika saat setelah diintrogasi oleh Presiden dan BIN, Husni Kamil Manik dikatakan sudah mengaku telah menerima suap tersebut.

Namun saat ditanya terkait kebenaran pesan instan berantai tersebut, Ketua KPU Husni Kamil Manik membantahnya. Ia mengaku sama sekali tidak menerima uang apapun apalagi dikatakan telah memelintir hasil rekapitulasi suara Pilpres 2014.

"Kabar itu sama sekali tidak benar, tidak satu pun tuduhan itu yang benar," ujar Husni di kantornya, Kamis (24/7/2014).

Pesan berantai yang menuduh Ketua KPU telah menerima suap dan memelintir hasil rekapitulasi suara yang akhirnya memenangkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih diklaim sebagai fitnah. Bahkan ini adalah kejatahan yang terstruktur. Terlebih lagi identitas si pengirim pesan pun tidak jelas sehingga data yang disampaikan tidak berdasar.

Jika memang data itu benar, nilai presentase hasil rekapitulasi suara yang disampaikan pun tidak valid. Bahkan hasil yang dicapai Prabowo Subianto dan Joko Widodo jika dijumlahkan akan menghasilkan nilai 100,98%.

Diketahui jika KPU telah mengumumkan hasil rekapitulasi suara secara nasional pada hari Selasa (22/7/2014) di Gedung KPU Jl. Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat. Hasilnya pun menyatakan jika pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan total suara 46,85 %, sedangkan pasangan Jokowi-JK mendapatkan 53,15 % suara. 

Dalam pengumuman tersebut, Prabowo-Hatta tidak tampak hadir dalam sidang pleno KPU karena telah menyatakan menarik diri dari proses rekapitulasi suara hasil Pemilihan Presiden 2014 melalui sepucuk surat yang disampaikan langsung oleh tim saksi Koalisi Merah Putih kepada Husni Kamil Manik.


Source image : forumkeadilan
Terkait Tuduhan Terima Uang Rp 25 M, Ini Kata Ketua KPU Terkait Tuduhan Terima Uang Rp 25 M, Ini Kata Ketua KPU Reviewed by Muhammad Ibnu Idris on 19:44 Rating: 5

No comments:

- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.

Powered by Blogger.