Jelang Pilpres, Elektabilitas Jokowi-JK Naik Tajam

Nemukabar.com - Tinggal menunggu jam saja Pesta Demokrasi lima tahunan akan berlangsung. Berbagai upaya untuk meningkatkan elektabilitas dan citra telah dilakukan oleh masing-masing pasangan Capres-Cawapres yang akan bertarung untuk memperebutkan kursi panas nomor satu dan nomor dua di Republik Indonesia ini.

Lantas bagiaman pemantauan dari beberapa lintas lembaga survei tentang peningkatan elektabilitas masing-masing Capres-Cawapres saat masa tenang jelang Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 besok.

Jika beberapa hari belakangan ini beberapa lembaga survei menyebutkan tingkat elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta meningkat secara drastis, lantas bagaimana dengan trafik elektabilitas rivalnya yakni Jokowi-JK?

Survei PoliticaWave

Menurut pemantauan dari lembaga survei seperti PoliticaWave menunjukkan grafik yang cukup mengejutkan terjadi. Grafik menyampaikan bahwa trafik Joko Widodo dan Jusuf Kalla naik tajam. Grafik kesadaran menunjukkan Jokow-JK memiliki 64.1% lebih tinggi dibandingkan dengan Prabowo-Hatta yang mendapatkan posisi 35.9%. Sedangkan untuk grafik Citizen, Jokowi-JK pun masih tetap unggul yakni mencapai 58.2% lebih tinggi dibanding Prabowo yang mencapai 41.8% saja.

Survei Sentigram

Lantas bagimana dengan perolehan survei dari Sentigram? Dalam laporan dari situs Sentigram.ansvia.com menyampaikan jika pasangan Jokowi-JK mampu unggul dengan mengantongi 44.4% suara dibandingkan dengan Prabowo-Hatta yang mencapai 39.76% suara. Sedangkan 15.84% sisanya menyatakan netral.

Perolehan suara oleh Senigram ini mengambil sample dari beberapa situs online terbesar yakni Facebook, Twitter, Kaskus, Kompasian, Mindtalk dan Detik. Hasilnya pun disampaikan secara realtime dan seluruh masyarakat dapat menyaksikan pergerakan grafiknya setiap saat.

Meski demikan kedua kubu Capres-Cawapres masih tetap akan optimis untuk menang. Walaupun elektabilitas Jokowi-JK meningkat cukup tajam, hasil akhir tetap akan diputuskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga yang memiliki otoritas resmi untuk menentukan siapa pemilik suara terbanyak dan akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden periose 2014-2019 mendatang.