Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah pria kelahiran 17 Oktober 1951. Purnawirawan Letjen TNI itu merupakan sosok tokoh militer dan politikus Indonesia yang cukup berpengaruh. Pasalnya kini dirinya tengah mencoba ikut bertarung dalam bursa pencapresan Indonesia periode 2014-2019.
Beberapa prestasinya dalam karir bidang kemiliteran, Pada tahun 1995 hingga 1998 Letjen TNI (purn) Prabowo Subianto menjabat sebagai Komandan Jendral Komando Pasukan Khusus berpangkat Mayor Jendral. Setelah itu beliau juga pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad dengan pangkat Letnan Jendral.
Berbagai polemik Indonesia jelas berakhirnya masa Orde Baru, Letjen TNI (purn) Prabowo Subianto sempat diisukan sebagai tokoh yang dianggap bertanggung jawab terhadap kerusuhan, penculikan dan kematian beberapa aktivis saat tragedi 1998. Baru merasakan posisinya selama 2 bulan, pada bulan Mei 1998 Prabowo Subianto diberhentikan secara tidak terhormat oleh Jendral TNI (purn) Wiranto dari jabatannya atas perintah Presiden Baharuddin Jusuf Habibie.
Pada tahun 2009 silam, Prabowo Subianto mencoba ikut bertarung dalam bursa pencapresan mendampingi Megawati Soekarnoputri. Namun upayanya harus pupus lantaran kedua pasangan itu hanya mampu meraup suara sekitar 26,79 persen pada skala nasional. Pada tahun 2009 itu, suara masyarakat lebih banyak memilih pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan wakilnya Boediono.
Namun pada tahun 2014 saat ini, putra pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar itu nampaknya mencoba peruntungannya lagi dalam bursa pencapresan. Berbeda pada saat tahun 2009 lalu. Prabowo Subianto justru maju sebagai Calon Presiden berdampingan dan Hatta Rajasa.
Penalaman dan Karir Prabowo Subianto :
1. Operasi Timor-timur
Prabowo Subianto merupakan komandan termuda karena pada usianya yang ke 26 tahun, dia berhasil menjadi Komandan Pleton Grup I Para Komando Pasukan Sundhi Yudha (Kopassandha) pada tahun 1976. Saat itu pasukan dibawah kepemimpinan Prabowo melakukan operasi pencarian dan penangkapan Perdana Menteri pertama Timor-timur bernama Nicolau dos Reis Lobato.
Dalam operasi tersebut, tim pasukan Prabowo berhasil menangkap Nicolous Lobato di kawasan lembah Mindelo pada bulan Desember 1978. Namun sayangnya dalam proses penangkapan ada adegan baku tembak yang mengakibatkan kakak kandung Antonio Lobato tewas setelah terkena tembakan pada bagian perutnya.
2. Komandan Pasukan Khusus
Setelah melewati pelatihan Special Force Officer Course di Amerika Serikat pada tahun 1983, Prabowo Subianto langsung dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror Kopassus. Saat itu pada tahun 1995 dia diberikan tanggung jawab sebagai Komandan Batalyon Ifanteri Lintas Udara. Namun hanya satu tahun menduduki jabatan tersebut, akhirnya Prabowo Subianto diangkat menjadi Komandan Jendral Kopassus.
3. Ekspedisi Pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak Everest
Pada tahun 1997, Timnas Indonesia melakukan ekspedisi ke puncak tertinggi dunia yaitu puncak Everest. Dalam ekspedisi tersebut, tim yang terdiri dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia, anggota Kopassus, Wanadri dan FPTI melakukan pendakian melalui jalur selatan Nepal tersebut diprakarsai oleh Mayjen TNI Prabowo Subianto.
4. Pengamanan Tragedi Kerusuhan 1998
Penalaman dan Karir Prabowo Subianto :
1. Operasi Timor-timur
Prabowo Subianto merupakan komandan termuda karena pada usianya yang ke 26 tahun, dia berhasil menjadi Komandan Pleton Grup I Para Komando Pasukan Sundhi Yudha (Kopassandha) pada tahun 1976. Saat itu pasukan dibawah kepemimpinan Prabowo melakukan operasi pencarian dan penangkapan Perdana Menteri pertama Timor-timur bernama Nicolau dos Reis Lobato.
Dalam operasi tersebut, tim pasukan Prabowo berhasil menangkap Nicolous Lobato di kawasan lembah Mindelo pada bulan Desember 1978. Namun sayangnya dalam proses penangkapan ada adegan baku tembak yang mengakibatkan kakak kandung Antonio Lobato tewas setelah terkena tembakan pada bagian perutnya.
2. Komandan Pasukan Khusus
Setelah melewati pelatihan Special Force Officer Course di Amerika Serikat pada tahun 1983, Prabowo Subianto langsung dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror Kopassus. Saat itu pada tahun 1995 dia diberikan tanggung jawab sebagai Komandan Batalyon Ifanteri Lintas Udara. Namun hanya satu tahun menduduki jabatan tersebut, akhirnya Prabowo Subianto diangkat menjadi Komandan Jendral Kopassus.
3. Ekspedisi Pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak Everest
Pada tahun 1997, Timnas Indonesia melakukan ekspedisi ke puncak tertinggi dunia yaitu puncak Everest. Dalam ekspedisi tersebut, tim yang terdiri dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia, anggota Kopassus, Wanadri dan FPTI melakukan pendakian melalui jalur selatan Nepal tersebut diprakarsai oleh Mayjen TNI Prabowo Subianto.
4. Pengamanan Tragedi Kerusuhan 1998
To be continue ...
Letnan Jenderal TNI (purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo
Reviewed by Muhammad Ibnu Idris
on
19:57
Rating:

No comments:
- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.