Mengais Asa di Pasar Bunga Rawa Belong

Nemukabar.com - Ada asa dalam sekuntum bunga. Bagaimana tidak, bunga menjadi sumber penghidupan banyak orang di Pasar Rawa Belong Jakarta Barat.

Mereka mengguluti sebuah profesi di pagi hari demi mengais rezeki, kesibukan yang sudah di mulai sejak dini hari ketika puluhan ton bunga segar berdatangan.

Puluhan tahun lalu kawasan ini masih berupa rawa-rawa, di sekitarnya kebun petani anggrek, para petani dan penjual bunga mulai membuka usahanya di tepian sekitar kebun jeruk Jakarta Barat.

Lalu lintas jalan sempat terganggu oleh keberadaan pasar, tahun 1990an Pemprov DKI Jakarta mulai menata ulang kios-kios di Pasar Rawa Belong.

Anggrek yang di jual di Rawa Belong sekarang semakin banyak jenisnya, Vanda Dauglas menjadi primadona dari jenis anggrek lokal, harga jualnya Rp80.000 per 10 batang, omset pedagang anggrek disini mencapai 5000 batang setiap pekannya.

Tak hanya penduduk asli Jakarta yang bisa meraup rezeki dari berjualan bunga di sini, ada sudut pasar yang khusus di isi bunga bandung, yakni bunga potong yang di datangkan dari Jawa Barat mulai dari kawasan Cipanas, Sukabumi,hingga Lembang.

Ada 76 pedagang asal Jawa Barat, beragam bunga asal Jawa Barat terpajang indah di lapaknya mulai dari aster, berbera, lili casablanca, kirisan salju dan bermacam-macam jenis lokal lainnya.

Di sudut lainnya di penuhi pedagang mawar asal Malang, mawar salah satu bunga favorit sepanjang zaman. Di hiasi beragam warna, mawar kerap diburu pembeli baik grosir ataupun eceran.

Pagi menyuguhkan beragam cerita diberbagai sudut pasar, saat ini ada sekitar 700 pedagang yang memenuhi Pasar Rawa Belong, uniknya pasar ini tak hanya menjadi tempat transaksi bunga segar saja tetapi sudah menjadi destinasi wisata.

Pasar Rawa Belong kini menjadi pasar bunga terbesar di Asia Tenggara , omsetnya mencapai 15-20 miliar rupiah perbulannya.

Dari bunga Rawa Belong di kenal sampai kemana-mana, dari bunga ada beragam profesi bisa di hidupi, dari bunga pula ada banyak manusia bisa bekerja. (cmy)