Razia Parkir Liar, Anggota Sudin Dipukul Warga

Upaya penertiban parkir liar yang dilakukan oleh Suku Dinas Perhubungan, Jakarta Selatan baru-baru ini menuai benturan sosial yang cukup memilukan. Pasalnya salah seorang dari perugas Suku Dinas Perhubungan, Suratno mendapatkan pukulan dari seorang yang diduga tidak senang dengan aksi pengempesan dan pencoptan pantil ban motor menggunakan kunci roda. 

Pemukulan ini terjadi ketika beberapa anggota Suku Dinas (Sudin) Perhubungan menggelar razia parkir liar di sepanjang Jalan Aditya Warman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saat Suratno sedang melaksanakan tugasnya tersebut tiba-tiba dari belakang ada orang yang memukul kepalanya menggunakan kunci roda. Sempat Suratno menengok ke belakang dan melihat sebuah mobil melintas di belakangnya. Beruntung Sunarto mengenakan helm sehingga pukulan tersebut tidak sampai melukai kepalanya.

Selain mendapatkan sebuah pukulan, Sunarto juga menerima caci makian dari seorang ibu-ibu yang mengaku sebagai istri pejabat. Kalimat kasar dan pedas terlontar dari mulut ibu tersebut, "Saya orang kaya, saya bisa tuntut kamu. Kamu jangan sembarangan sama saya, saya istri pejabat, tahu nggak kamu.." ujar Sunarto saat menirukan cacian ibu tersebut.

Ini adalah penyakit sosial yang diderita oleh orang kaya. Berbicara besar dengan memamerkan kekayaan dan jabatan diri sendiri maupun orang terdekat untuk melawan hukum dan tugas aparat berwajib dalam upaya penegakan kebenaran.

Memang upaya penertiban parkir liar ini diakui oleh Sunarto menjadi tugas yang cukup berat. Aparat sering kali dibuat was was jika saat melakukan operasi di lapangan karena masih begiu banyak benturan sosial yang terjadi, berbagai perlawanan dari warga yang tidak senang dengan razia yang dilakukan oleh petugas harus siap dihadapi.

Sampai saat ini, Kepala Suku Dinas Perhubungan, Jakarta Selatan, Arifin HM mengatakan bahwa petugas telah mengamankan setidaknya 70 unit kendaraan yang melanggar aturan dengan memarkir kendaraannya secara liar.

Source : Kompas.com