FUI Siap Bantu Demo Jokowi Ahok Terkait Lurah Susan

Melihat konflik sosial ini sudah masuk ke ranah nasional, Forum Umat Islam (FUI) siap membantu untuk melakukan unjuk rasa di Balai Kota Jakarta guna melakukan upaya penolakan keberadaan Lurah Lenteng Agung, SUsan Jasmine Zulkifli. 

Sekjen FUI, Muhammad Al Khaththath menyampaikan bahwa Lurah Susan harus ditempatkan di tempat yang cocok. Jika tidak ada yang cocok maka dia tidak cocok menjadi Lurah. Padahal jika melihat dari peberitaan media yang telah mengikuti kabar kisruh sosial ini menyampaikan bahwa banyak warga Lenteng Agung yang bingung karena kinerja Lurah Susan cukup baik dan tidak ada cacat yang berarti. Lalu apakah dengan alasan beda agama, keberadaan Lurah Susan dianggap tidak pantas memimpin Lenteng Agung ?

Banyak hal yang perlu dikaji dalam mencerna informasi tentang kasus konflik sosial ini. Berbagai interfensi yang kurang baik terjadi baik dari kelompok ormas maupun oknum yang kurang jelas alasannya. 

Namun melihat konflik yang hampir tak kunjung reda, FUI juga meminta agar Jokowi melakukan respon positif atas keresahan warga Lenteng Agung yang enggan dipimpin oleh seorang Lurah yang lain agama.

Selain itu FUI juga ikut menyesalkan pernyataan Wagub DKI Jakarta, Ahok atas lontaran kalimat yang seakan melecehkan Mendagri, Gumawan Fauzi yang diminta untuk belajar kembali Konstitusi.

Konflik adu ideologi yang tak cukup beralasan ini yang dinilai telah menunggangi kasus kisruh sosial. Seakan ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk menunggangi kasus ini. Gejolak warga memang perlu ditangani secara langsung oleh pemangku kebijakan di provinsi DKI Jakarta.

Namun jika alasannya hanya sekedar lain agama, memang bisa dibilang hal ini bukan alasan yang cukup logis untuk diperdebatkan. Saat ini bukan saatnya membahas RAS. Jika yang beragama lain bisa lebih amanah dan menjalankan tugas sesuai dengan konstitusi kenapa harus diperdebatkan. 

Salah satu contoh pemimpin non muslim yang sangat diterima masyarakat adalah Lurah Karanggondang, Mlonggo, Jepara. Markadi adalah orang yang kuat dalam beragama Nasrani, namun sikap yang low profile dan berhasaja, teguh terhadap pendirian dan amanah membuat Kades Markadi dipilih warga Karanggondang untuk memimpin desa selama dua kali periode. Setiap ada acara apapun baik dari kelompok Muslim maupun Non-Muslim lurah Markadi bisa selalu hadir dan mengayomi warganya. 

Ini adalah salah satu contoh status Agama sudah tidak lagi menjadi tolak ukur seorang pemimpin pantas atau tidak pantas memimpin wilayah. Yang menjadi tolak ukur adalah seberapa besar jiwa amanah dan kecerdasan sosial dalam menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin.