Odi Anindito, Pengusaha Muda Indonesia Pemilik Coffee Toffee

Odi Anindito - Coffee Toffee
Siapa yang tak kenal dengan Coffee Toffee. Bagi kalangan anak muda di Jakarta terutama Mahasiswa dan karyawan tentunya nama Caffe Toffe sudah tidak asing lagi di telinga terutama para kalangan menengah ke atas. 

Pertama kali berkunjung ke coffe tersebut tentunya yang ada di benak kita adalah bahwa kafe tersebut akan lebih menyajikan berbagai jenis minuman olahan kopi. Mulai dari kopi arabika, kopi luwak, kopi capucciono dan berbagai jenis kopi lainnya.

Memang antusiasme kalangan masyarakat Indonesia khususnya di kota-kota besar banyak yang suka menkonsumsi kopi apalagi di Indonesia sendiri adalah negara yang menjadi salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Melihat ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap olahan kopi inilah yang akhirnya memanggil jiwa seorang anak muda bernama Odi Anindito harus kembali dan mengabdikan dirinya ke Indonesia setelah belajar di Melbourne, Australia.

Odi panggilang akrabnya melihat kopi adalah salah satu bisnis yang sangat menjanjikan melihat masyarakat indonesia masih sangat besar konsumtifnya terhadap kopi, mulai dari anak muda, hingga orang tua. Mulai dari masyarakat kecil hingga orang berkelas. Apalagi saat ini Odi melihat bahwa ada sekitar 31 jenis kopi yang ada di dunia namun justru 21 diantaranya adalah berasal dari Indonesia dan tergolong sebagai jenis kopi best seller. Inilah yang kemudian dilihat oleh Odi sebagai peluang usaha yang menjanjikan itu.

Lalu apa yang pertama kali Odi lakukan setelah mendarat di Indonesia? 
Pulang dari Australia, Odi pertama kalinya menginjak tanah Surabaya dimana ia dulu dilahirkan. Memulai berbisnis dengan membuka outlet kecil-kecilan di depan minimarket sekitar tahun 2006. Beruntung saat di Australia dahulu ia pernah bekerja sebagai barista atau ahli meracik kopi di sebuah bar di negara Kanguru tersebut, Odi pun tak begitu kaku untuk mengolah dan meracik kopi sendiri di sana. 

Kopi racikan yang ia jual di Coffe Booth miliknya itu pun dijual dengan harga yang sangat ekonomis sehingga mampu dijangkau oleh para penikmat kopi kelas menengah ke bawah.

Namun sayang sekali saat masuk ke tahun 2007 outlet atau Coffe Booth yang dibuka tersebut hanya berjalan beberapa bulan karena sepi dan condong merugi. Usaha kopi yang ia rintis dengan modal awal sekitar Rp. 5 juta bersama dengan sang istri tercinta tersebut pun terpaksa ia tutup. 

Buka Usaha Kopi di Jakarta.
Meluncur ke Ibu Kota, Jakarta masih di tahun yang sama. Odi dan sang istri mencoba melihat potensi pangsa pasar di sana. Dengan niat dan keberanian yang kuat ia kemudian melanjutkan usahanya tersebut dengan sedikit konsep yang berbeda dan tentunya dengan modal yang jauh lebih besar. 

Saat itu ia mulai membuka Coffe Shop. Konsep yang dipakai ini digunakan agar para penikmat kopi atau langganannya bisa menikmati kopi racikannya tersebut tanpa ada yang mempengaruhi mereka seperti orang-orang yang sedang sibuk berbelanja atau jalan-jalan. Para pelanggannya pun bisa bersantai ria, berkumpul dengan sahabat-sahabat atau rekan bisnis mereka dengan menikmati secangkir kopi, dan ternyata konsep baru Odi ini nampaknya terbilang sangat sukses dibandingkan dengan konsep lamanya yaitu Coffe Booth.
Logo Coffee Toffee

Dengan modal awal sebesar Rp. 100 juta tersebut lahirlah Coffee Toffee milik Odi. Antusiasme masyarakat pun semakin besar dan usaha Odi pun semakin melesat maju. Kemudian setelah berjalan kurang lebih satu tahun ia dan istri pun memutuskan untuk membuka tiga gerai Coffee Toffee tersebut di sekitar Jakarta dan sesuai prediksinya ternyata usahanya pun semakin meroket. 

Pengembangan Usaha di Kota Kelahiran.
Setelah beranjak di tahun 2010, Odi dan istri sepakat lagi untuk mengambangkan bisnis kopi mereka di kota kelahirannya. Kesepakatan itulah yang menghasilkan sebuah gerai Coffee Toffee hadir di Surabaya. Pertama kalinya gerai CoffeeToffee dibangun di daerah Klampis, Surabaya dan kembali sesuai prediksi bahwa peminat kopi di sana pun cukup besar hingga membawa Coffee Toffee semakin berjaya.

Pada tahun 2011, dengan dedikasinya sebagai entrepreneur tersebut Odi diganjar dengan penghargaan bergengsi yaitu sebagai Wirausaha Muda Mandiri 2011. Dengan penghargaan itulah Odi semakin terpacu semangatnya untuk bisnis besarnya itu. Odi pun membuka kunci suksesnya kepada masayarakat yang ingin berbisnis agar berani dan kreatif.

Kuncinya adalah terletak pada inovasi sehingga usaha tetap sustain,kata Odi.

Berkat kerja keras Odi, kini Coffee Toffee resmi memiliki sebanyak 140 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan demi mengembangkan bisnisnya ini pun Odi juga menawarkan konsep Waralaba sehingga memungkinkan pengusaha atau pebisnis lainnya dapat bergabung dengannya namun harus cocok dan sesuai dengan karakter perusahaan yang dirintisnya itu.

Jalas bisnis kopi memang sangat menjanjikan apalagi di Indonesia seperti apa yang dulu pernah ia lihat saat masih berada di Australia. Dengan bisnis Coffee Toffee inilah Odi mampu meraup omset yang fantastis hingga miliaran rupiah per bulannya saja. 

Odi Anindito, Pengusaha Muda Indonesia Pemilik Coffee Toffee Odi Anindito, Pengusaha Muda Indonesia Pemilik Coffee Toffee Reviewed by Muhammad Ibnu Idris on 08:39 Rating: 5

No comments:

- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.

Powered by Blogger.