Jan Koum, Tukang Sapu Yang Jadi Miliarder

Jan Koum
Semenjak WhatsApp diakuisisi oleh Facebook pada hari Rabu (19/2/14) yang membuat nama Jan Koum semakin meroket. Pasalnya sebuah aplikasi pesan instan yang ia kembangkan telah berhasil menggaet Facebook dan Mark Zuckerberg untuk membelinya. Lalu siapa sebenarnya Jan Koum ini, mari kita berkenalan dengan dia.

Jan Koum dilahirkan pada tanggal 24 Februari 1976 di sebuah desa bernama Kiev, Ukraina. Semasa kanak-kanak, Koum tingga dengan seorang ibunya. Berperan sebagai ibu rumah tangga sekaligus manajer konstruksi yang hidup di bawah tekanan rezim yang otoriter membuat Koum dan sang ibu tak nyaman tinggal di sana. Hingga pada usia yang ke 16 tahu, Koum dibawa sang ibu untuk bersuaka ke negeri Paman Sam. 

Tinggal di sebuah apartemen sederhana hasil dari bantuan pemerintah Mountain View. Di sana Koum dan sang ibu hidup dengan akur. Karena harus tetap bertahan hidup keduanya terpaksa bekerja. Sang ibu harus bekerja dan menjadi Baby Sitter, sedangkan Koum menjadi tukang sapu di sebuah toko kelontong di sekitar apartemennya.

Namun nampaknya kebersamaan Koum dan ibu tak berkangsung lama, ini karena sang ibu mengidap penyakit kanker. Dengan demikian maka sang ibu pun tak bisa lagi bekerja dan biaya kesehariannya ditanggung oleh tunjangan sosial sesuai dengan yang dikutip dari CNN (21/2/14).

Setelah Koum menyelesaikan studinya di sebuah SMA di Mission Viejo , California, USA. Koum langsung melanjutkan studinya di Jose University. Saat ia kuliah, Koum pun mengisi waktu luangnya dengan bekerja di sebuah perushaan bernama Ernst & Young sebagai pentester keamanan.

sekitar tahun 1997, Koum bertemu dengan salah satu pegawai Yahoo yang ke 44, Brian Acton. Melalui Brian inilah yang akhinya menyeret Jan Koum akhirnya bergabung dengan perusahaan rintisan Jerry Yang itu. Di Yahoo ia menjabat sebagai Infrastructure Engineer setelah enam bulan pertemuannya dengan Brian. Saat bekerja dengan Yahoo, Koum saat itu masih kuliah. 

Dua pekan mengabdi di Yahoo, Koum malah memutuskan untuk mundur dan menemani sang ibu. Tiga tahun berlalu dan akhirnya datang dimana saat perpisahan tiba. Sang ibu akhrinya menghembuskan nafas terakhirnya dan saat itu Koum harus hidup sendiri.

Walaupun Koum tergolong orang yang sangat aktif dan bandel, namun minatya belajar pun sangat besar. Bahkan ia rela membeli buku bekas untuk bahan bacaan. Ia senang mempelajari komputer hingga pada tahun 2009, lahirlah sebuah aplikasi pesan instan lintas-platform bernama Whatspp. Semakin lama aplikasi tersebut semakin membludak dan banyak yang suka dengan aplikasi ciptaanya tersebut.

Kesuksesan tersebut pun ia rasakan sampai ia berhasil meraihnya dengan hasil akuisisi yang diberikan oleh Facebook yang tak sedikit. Sekitar USD 19 miliar. Nilai yang sangat fantastis untuk mengakuisisi sebuah aplikasi startup tersebut.
Jan Koum, Tukang Sapu Yang Jadi Miliarder Jan Koum, Tukang Sapu Yang Jadi Miliarder Reviewed by Muhammad Ibnu Idris on 12:13 Rating: 5

2 comments:

  1. wow... kerja keras dan kemauan untuk belajar membuat dia maju.. salutt..!!

    ReplyDelete

- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.

Powered by Blogger.