Demam Selfie, Tahun 2014 Akan Ada 880 miliar Foto Selfie Diunggah

Selfie istilah trand tentang menfoto diri sendiri menggunakan kamera memang sedang asik diperbincangkan di kalangan masyarakat luas. Entah sejak kapan selfy atau selfie mulai panas dijadikan obrolan media internet. Apalagi saat heboh media online membicarakan foto Selfie yang dilakukan oleh Presiden SBY dengan PM Malaysia beberapa waktu yang lalu di atas kendaraan keliling istana.

Berbagai media pun akhirnya melakukan sebuah analisa tentang demam selfie ini. Salah satunya adalah situs Yahoo!, Perusahaan internet yang dipimpin oleh Marissa Mayer ini pun mengatakan bahwa diperkirakan setidaknya akan ada 880 miliar foto selfie diunggah ke internet pada tahun 2014 mendatang. Ini sama artinya akan ada 123 foto yang diunggah setiap lelaki di seluruh dunia. 

Selfie ini pertama kali dikenal dunia sejak 1914 silam, berfoto dengan objek diri sendiri menggunakan kamera akhirnya membumi sejak era hadirnya smartphone yang telah terpasang kamera di setiap perangkatnya. Ini yang menjadi demam Selfie semakin menjalar. 

Melakukan selfie, orang-orang tak selamanya pasang wajah ganteng atau cantik, bahkan bebagai ekspresi wajah pun ada di Internet, mulai yang muka bahagia, genit, gila, ketakutan maupun yang berantakan. 

Sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Potrait Gallery di London pun sempat mengangkat tema tentang fenomena demam selfie ini. Kegiatan tersebut diberi nama "The Curated Ego : What Makes a Good Selfie?". Dalam seminar tersebut disampaikan bahwa demam Selfie memang bukan hanya terjadi di era saat ini, namun di tahun 1914 saja sudah diketahui didapati foto selfie di dunia yang dilakukan pertama kalinya dalam sepanjang sejarah oleh wanita bernama Grand Duchess Anastasia sebagai pemilik foto Selfie pertama kalinya dan saat itu ia baru berusia sekitar 13 tahun. Andai saja waktu itu sudah ada sosial media seperti Facebook, Twitter atau Instagram, mungkin dia sudah diakui sebagai pencetus gaya selfie yang menjangkit ke seluruh penjuru dunia saat ini.

Menurut Sarah Kennel, Kurator fotografi di National Gallery of Art yang berdomisili di Amerika Serikat menjelaskan bahwa fenomena Selfie ini wajar dan memang dianggap sebagai upaya kebanggaan dan kecintaan pada diri sendiri.

"Saya pikir 'selfie' adalah istilah sayang untuk diri sendiri, sebuah cara semacam itu dianggap sebagai upaya narsisme dalam budata kita saat ini", ujar Sarah.