Muktamar di Jakarta Lebih Buruk dari Muktamar di Surabaya?

Muktamar VIII PPP di Jakarta
Jakarta, Nemukabar.com - Hari ini Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) baru di Muktamar VIII Jakarta telah terpilih, Djan Faridz adalah menjadi ketum baru melalui mekanisme aklamasi. Nantinya ia akan menjalankan tugas mantan Ketum lama yakni Suryadharma Ali (SDA) selama lima tahun kedepan di periode 2014-2019.

Hanya saja kerucihan yang terjadi, salah satu calon ketum yang lain, Ahmad Yani justru menilai jika metode pemilihan ketua umum baru bukanlah bentuk dari mekanisme demokrasi.

"Saya kira ini bukan cara-cara yang demokratis. Kan tidak boleh berdasarkan dari reginal melainkan one man one vote," kata Yani di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (2/11/2014).

Bahkan menurut dirinya, selama pemilihan ketum baru tidak ada interupsi apapun dari para pendukungnya yang diklaim mencapai lebih dari 500 orang tersebut. Terkait hal itu, Yani menjelaskan jika memang mereka tak diberikan kesempatan untuk berbicara oleh pimpinan sidang.

"Ini kan sudah diskenariokan seperti itu. Saya hanya menawarkan pemilihan itu dilakukan secara demokratis. Saya kira (muktaman VIII) ini lebih buruk dibandingkan di Surabaya (Muktamar kubu Romi-red) yang lalu," imbuhnya.

Sekali lagi, Yani menyampaikan rasa kekecewaanya terhadap Muktamar VIII yang melakukan pemilihan Ketua Umum baru di partai berlabel Islam ini. Baginya, demokratisasi tak dicerminkan oleh partai yang berlabelkan Islam itu.

"Ini kan cara-cara yang mencerminkan jika Partai Islam yang tidak demokratis," tegasnya.

PPP versi SDA telah menggelar Muktamar VIII PPP di Hotel Grand Sahid, Sudriman, Jakarta sejak hari Kamis (30/10/2014). Dalam agenda tersebut, mereka mengangkat tema "Islah Nasional Untuk Rakyat" dan sempat dihadiri pula oleh beberapa petinggi partai dari Koalisi Merah Putih.

Pembentukan Muktamar VIII tersebut merupakan bukti perbecahan dari tubuh PPP yang sebelumnya telah digelar Mukmatar serupa oleh PPP versi Romahurmuziy di Surabaya. (moz).


Gambar : Metrotvnews.com
Muktamar di Jakarta Lebih Buruk dari Muktamar di Surabaya? Muktamar di Jakarta Lebih Buruk dari Muktamar di Surabaya? Reviewed by Muhammad Ibnu Idris on 09:48 Rating: 5

No comments:

- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.

Powered by Blogger.