Marah dan Panjat Pagar, Hanif Dhakiri Sidak Kontrakan PPTKIS

Nemukabar.com - Pagi-pagi sudah buat geger warga, Hanif Dhakiri ini marah-marah di sebuah rumah kontrakan di kawasan Jalan Asem Baris Raya, Gang Z, Tebet, Jakarta Selatan. Aksi Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Kerja ini dilakukan saat melakukan sidak di sebuah rumah yang diketahui berupa penampungan calon TKI milik Perusahaan Pengarah Tenaga Kerja Swasta (PPTKIS) Elkari Makmur Sentosa.

Awal mulanya, bersama dengan ajudan, Hanif mencoba meminta izin kepada salah satu petugas rumah untuk masuk. Namun permohonan izin tersebut tak digubris oleh petugas rumah tersebut dengan dalih akan minta izin terlebih dahulu dengan pimpinan perusahaan.

Tak sabar, Hanif pun langsung berteriak menyebutkan jati diri dan maksut tujuannya hingga membuat warga sekitar berkerumun menghampiri asal usul suara tersebut.

"Buka pagarnya, Saya ini Hanif Dhakiri Menteri Tenaga Kerja. Saya mau sidak dan cek lokasi ini. Kalau tidak dibuka, saya akan tutup tempat (penampungan) ini," teriak Hanif, Rabu (5/11/2014).

Usai berteriak mengancam, pintu pagar pun tak kunjung terbuka. Hal ini yang membuat Hanif memaksa masuk dengan merusak fiber yang menutup pagar dan memanjat dengan berpijak pada jok motor.

Sampai di dalam rumah, ia pun mendapati berbagai pelanggaran yang tak sesuai dengan peraturan Ketenaga Kerjaan. Salah satunya adalah adanya satu kamar mandi yang digunakan secara beramai-ramai.

Tak hanya itu, untuk kasur saja, di tempat tersebut para calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menggunakannya secara beramai-ramai. Padahal menurut Peraturan Menteri Nomor 07 tahun 2005 tentang Standarisasi Penampungan TKI yang mengharuskan fasilitas satu kamar untuk satu TKI.

Dalam rumah tersebut, ada sekitar 43 orang calon TKI yang ditampung. Rencananya, mereka akan disalurkan ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Di tempat tersebut, para calon TKI ditempa dan dididik agar siap dipekerjakan di luar negeri.

Aksi sidak yang dilakukan Hanif Dhakiri pun mendapatkan acungan jempol dari Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah. Seperti yang dilansir oleh Tribunnews.com, ia menyampaikan jika aksi Hanif merupakan langkah baru pemerintah Jokowi-JK untuk melindungi para Tenaga Kerja Indonesia.

"Selama ini sidak ke PJTKI kan hanya formalitas saja. Ini awal baik bagi pemerintahan Jokowi-JK untuk memulai kinerja perlindungan terhadap TKI," ujar Anis.

Ia juga menganggap jika selama ini pemerintah Indonesia condong melakukan kegiatan kolusi dengan para pengusaha dan lemah dalam pengawasan regulasi para pekerja dan kinerja PJTKI. Kondisi ini pun yang dianggap menjadi catatan buruk para TKI yang bekerja di luar negeri.

"Selama ini kan cenderung terjadi praktik kolusi dengan swasta dan secara bersama-sama melahirkan kondisi buruk bagi perlindungan TKI kita," imbuhnya.


Credit image : portal.cbn.net.id