Baghdad, Nemukabar.com - Kelompok ISIS telah melakukan penculikan terhadap anggota suku Sunni di Hit Provinsi Anbar, sebelah barat Baghdad pada jam-jam pagi, hari Sabtu.
Menurut keterangan pimpinan Suku, Sheikh Nabil Al-Ga'oud seperti yang telah dijelaskan di CNN. Kelompok ISIS telah membawa mereka dari rumah mereka, beberapa dari mereka ada yang ditarik dari tempat tidurnya, pada tengah malam hari. Dan mereka terdiri dari ayah, saudara dan anak-anak.
Nasib mereka tidak diketahui, namun Al-Ga'ound dan lain-lainya percaya bahwa mereka sudah meninggal. "Korban terbaru kelompok militan ISIS, yang telah menewaskan ratusan anggota suku telah dieksekusi massal dalam beberapa hari terakhir."
Anggota US-sekutu suku Albu Nimr telah mengklim bahwa suku sunni dianggap sebagai salah satu Holdouts terakhir melawan kelompok ISIS di padang pasir barat Irak. Dan saat ini, ISIS menargetkan suku sunni sebagai sasaran dalam pembunuhan massal tersebut.
Al-Ga'oud menjelaskan bahwa Suku Albu Nimr, yang jumlahnya mencapai puluhan ribu siap berjuang untuk mengambil kembali Hit, dan mereka akan mencoba untuk melakuan koordinasi dengan Amerika Serikat. kota Hit tersebut, telah dikuasai oleh pejuang Isis setelah berminggu-minggu terjadi pertempuran dengan suku Nimr.
Anbar menjadi ajang pemberontakan berdarah selama perang pimpinan AS di Irak sampai dengan pemberontakan dengan suku-suku Sunni, termasuk Albu Nimr. Pada tahun 2006 mengambil Al Qaeda di Irak, yang menjadi cikal bakal ISIS dikenal dengan sebutan Isil.
Hit dan tetangga Ramadi adalah Holdouts di Provinsi Anbar yang didominasi Sunni setelah ISIS menyapu dari Suriah, mengambil kota-kota di Provinsi barat. Albu Nimr adalah suku di antara orang-orang yang melawan kelompok ISIS hingga mereka berlarian.
Dalam sebuah konfrensi Pers pekan ini, Jenderal Martin Dempsey, yang juga terdiri dari gabungan kepala Staf pemerintah, mengisyaratkan kemungkinan, terjadi peran baru, namun ia mengatakan pemerintah Irak belum meminta dukungan terhadap militer AS dalam upaya untuk mempertahankan suku Sunni yang telah menderita massa eksekusi di tangan militan ISIS.
"Itu sebabnya kita perlu memperluas serangan dan untuk membantu misi ke Anbar," kata Dempsey.
Demsey mengatakan Amerika serikat memiliki indikasi positif untuk menerima koordinasi, namun perintah Irak belum malakukan itu.
Penculikan, pembunuhan serta eksekusi publik dan penemuan kuburan massal yang berisi mayat anggota suku diduga, dibunuh oleh sekelompok militan ISIS.
Mayat sekitar 200 anggota Albu Nimr ditemukan di sebuah kuburan massal di luar Hit. Seorang pejabat senior kemanan Irak mengatakan, "para suku ditangkap oleh pejuang ISIS setelah mengambil alih daerah itu, Lain 48 suku yang berbaris melalui jalan-jalan Hit sebelum mereka dieksekusi di depan umum, dan keburan massal ditemukan di dekat Ramadi."
"Kami sangat prihatin dengan laporan dari eksekusi suku Sunni di Privinsi Anbar oleh Isil, dan sangat megutuk tindakan brutal yang isil/ISIS terus dilakukan terhadap rakyat Irak.". (abe).
Menurut keterangan pimpinan Suku, Sheikh Nabil Al-Ga'oud seperti yang telah dijelaskan di CNN. Kelompok ISIS telah membawa mereka dari rumah mereka, beberapa dari mereka ada yang ditarik dari tempat tidurnya, pada tengah malam hari. Dan mereka terdiri dari ayah, saudara dan anak-anak.
Nasib mereka tidak diketahui, namun Al-Ga'ound dan lain-lainya percaya bahwa mereka sudah meninggal. "Korban terbaru kelompok militan ISIS, yang telah menewaskan ratusan anggota suku telah dieksekusi massal dalam beberapa hari terakhir."
Anggota US-sekutu suku Albu Nimr telah mengklim bahwa suku sunni dianggap sebagai salah satu Holdouts terakhir melawan kelompok ISIS di padang pasir barat Irak. Dan saat ini, ISIS menargetkan suku sunni sebagai sasaran dalam pembunuhan massal tersebut.
Al-Ga'oud menjelaskan bahwa Suku Albu Nimr, yang jumlahnya mencapai puluhan ribu siap berjuang untuk mengambil kembali Hit, dan mereka akan mencoba untuk melakuan koordinasi dengan Amerika Serikat. kota Hit tersebut, telah dikuasai oleh pejuang Isis setelah berminggu-minggu terjadi pertempuran dengan suku Nimr.
Anbar menjadi ajang pemberontakan berdarah selama perang pimpinan AS di Irak sampai dengan pemberontakan dengan suku-suku Sunni, termasuk Albu Nimr. Pada tahun 2006 mengambil Al Qaeda di Irak, yang menjadi cikal bakal ISIS dikenal dengan sebutan Isil.
Hit dan tetangga Ramadi adalah Holdouts di Provinsi Anbar yang didominasi Sunni setelah ISIS menyapu dari Suriah, mengambil kota-kota di Provinsi barat. Albu Nimr adalah suku di antara orang-orang yang melawan kelompok ISIS hingga mereka berlarian.
Dalam sebuah konfrensi Pers pekan ini, Jenderal Martin Dempsey, yang juga terdiri dari gabungan kepala Staf pemerintah, mengisyaratkan kemungkinan, terjadi peran baru, namun ia mengatakan pemerintah Irak belum meminta dukungan terhadap militer AS dalam upaya untuk mempertahankan suku Sunni yang telah menderita massa eksekusi di tangan militan ISIS.
"Itu sebabnya kita perlu memperluas serangan dan untuk membantu misi ke Anbar," kata Dempsey.
Demsey mengatakan Amerika serikat memiliki indikasi positif untuk menerima koordinasi, namun perintah Irak belum malakukan itu.
Penculikan, pembunuhan serta eksekusi publik dan penemuan kuburan massal yang berisi mayat anggota suku diduga, dibunuh oleh sekelompok militan ISIS.
Mayat sekitar 200 anggota Albu Nimr ditemukan di sebuah kuburan massal di luar Hit. Seorang pejabat senior kemanan Irak mengatakan, "para suku ditangkap oleh pejuang ISIS setelah mengambil alih daerah itu, Lain 48 suku yang berbaris melalui jalan-jalan Hit sebelum mereka dieksekusi di depan umum, dan keburan massal ditemukan di dekat Ramadi."
"Kami sangat prihatin dengan laporan dari eksekusi suku Sunni di Privinsi Anbar oleh Isil, dan sangat megutuk tindakan brutal yang isil/ISIS terus dilakukan terhadap rakyat Irak.". (abe).
ISIS Menculik Dan Mengubur Massal Suku Sunni
Reviewed by Unknown
on
14:16
Rating:

No comments:
- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.