Nemukabar.com - Berada di depan Stasiun Jatinegara Jakarta Timur, di sinilah pusatnya batu permata dan batu akik di Indonesia. Berdiri di atas lahan seluas 16 hektare, pasar ini telah di lengkapi berbagai fasilitas. Konsumen dapat membeli berbagai jenis batu akik maupun permata, baik lokal maupun dari luar negeri.
Tahun 80an lahan ini hanyalah pasar biasa, dimana ada 20 pedagang batu alam berjualan di lahan parkir. Bisnis batu antik berkembang di Indonesia pedagang pun boleh masuk pasar. Pasar ini kemudian di kenal sebagai Pasar Batu Aji Rawa Bening dan tahun 2010 berubah nama menjadi Jakarta Gems Center. Sekarang inilah pusat penjualan batu akik dan batu permata terbesar kedua di Asia.
Jenis batu alam lokal di antaranya Batu Bacan dari Ternate, Batu Lumui Sungai Darah dari Sumatera Barat dan Batu Kalimoyah dari Banten. Batu-batu impor yang memiliki banyak peminatnya dari mulai jenis Safir dari Srilanka hingga Jambrud dari Colombia. Jenis batu-batuan ini ada yang asli dari alam maupun yang sintesis atau buatan.
Untuk batu asli berada di kisaran puluhan ribu rupiah hingga ratusan juta rupiah sedangkan untuk batu sintetis mulai dari lima ribu rupiah hingga tak lebih dari lima ratus ribu rupiah, semuanya tentu bisa di tawar. Konsumen juga bisa langsung membeli berbagai jenis perhiasan. Secara bisnis, usaha jual beli batu ini cukup menjanjikan. Ribuan orang berkunjung setiap hari, omsetnya bisa mencapai 100 juta rupiah perbulan. Selain berbelanja pengunjung juga dapat berwisata keliling pasar, dari mulai melihat pemotongan batu akik, pembentukan batu aji, hingga penggosokan agar batu lebih bercahaya. Di sini pengunjung tidak perlu takut tertipu keaslian batu karena ada laboratorium sertifikasi untuk pengujiannya.
Citra Pasar Tradisional yang kotor, berbau dan jorok tak di rasakan pembeli di sini. Konsumen betah berbelanja selama berjam-jam untuk menambah koleksi, mengejar gengsi maupun untuk berbisnis.
Sentra Batu Aji Terbesar di Indonesia ini pun di orientasikan sebagai daerah wisata belanja oleh Asosiasi Puspa Cakra, Paguyuban pengrajin usahawan batu aji, permata, cincin dan aneka kerajinan.
Cara berdagang tradisional dalam suasana pasar moderen menjadi senjata ampuh untuk mengembangkan pangsa pasar, tak heran pasar tematik ini reputasinya hanya berada di bawah Thailand sebagai Pusat Batu Permata di Asia.
(Cmy)
Omset Ratusan Juta dari Menjual Batu
Reviewed by Unknown
on
13:17
Rating:

No comments:
- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.