Idul Adha. Sebuah perayaan hari besar Islam yang identik dengan penyembelihan hewan Qurban berupa Kambing, Sapi, maupun Unta ini sering kali digandeng-gandengkan dengan kisah seorang Nabi bernama Ibrahim atau Abraham. Hari raya Idul Adha juga dikenal dengan hari raya Haji.
Memang pada dasarnya hari raya Qurban ini diperingati untuk mengenang dan menyanjungkan kejadian penyembelihan hewan kambing domba yang semua adalah sosok putera Abraham bernama Ismail.
Kisah Keluarga Nabi Ibrahim, Idul Adha dan Ibadah Haji.
Pada suatu ketika Nabi Ibrahim AS. diutus oleh Allah SWT untuk membangun Ka'bah. Sebuah bangunan kotak yang saat ini dijadikan kiblat sholat seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Suatu ketika putera Abraham, Ismail menangis kehausan karena memang di Makkah kala itu sulit dicari air. Istri Abraham yang bernama Siti Hajjar mencoba mencari air dari bukit satu ke bukit yang lainnya. Setiap mata memandang, beliau melihat fatamorgana yang dianggapnya itu adalah sumber air yang bisa beliau gunakan untuk memberikan minum putera satu-satu kesayangannya itu. Namun setiap dihampiri, Siti Hajjar tidak menemukan tampakan air yang ia lihat yang ternyata adalah sebuah fatamorgana saja.
Hingga kelelahan, Siti Hajjar kembali ke samping puteranya yang sedang menangis kencang dan ketika kaki Ismail kecil menghentak-hentakkan ke tanah. tiba-tiba keluar air yang sangat deras dari balik tanah yang dipukul-pukul Ismail kecil dengan kakinya itu. Sontak Siti Hajjar bersujud dan bersyukur kepada Allah SWT atas karunia dan nikmat yang telah diberikan kepadanya dan anaknya untuk menghapus dahaga. Air yang terpancar saat itu hingga detik ini ternyata tak kunjung berhenti atau habis. Air yang keluar dari tanah bekas hentakan kaki Ismail ini yang sampai saat ini kita kenal dengan sebutan sumur air Zamzam. Sebuah mata air suci yang diyakini tak akan pernah habis meski dikonsumsi oleh seluruh manusia di seluruh penjuru dunia.
Sejarah di atas tentang pencarian air yang dilakukan oleh Siti Hajjar dari bukit satu ke bukit lainnya adalah lari-lari kecil yang saat ini dilakukan oleh para jamaah Haji melakukan Sa'i yaitu lari-lari kecil dari bukit Shoffa hingga bukit Marwah karena memang bukit-bukit yang dituju oleh Siti Hajjar saat mencari air tersebut adalah bukit suci Shoffa dan Marwah.
Perintah Allah Kepada Ibrahim Untuk Sembelih Ismail.
Kemudian saat Ismail beranjak dewasa, Nabi Ibrahim serig kali didatangi mimpi oleh mimpi yang sangat aneh dan membuatnya sangat sedih sekali. Dalam setiap tidurnya, Abraham selalu bermimpi mendapatkan perintah untuk menyembelih puteranya, Ismail. Berkali-kali mampi yang sama menghampirinya hingga beliau berdoa kepada Allah untuk mendapatkan tabir mimpi yang sering beliau temui dikala tidurnya. Nabi Ibrahim meminta agar dibukakan petunjuk apakah mimpi ini datang dari Setan atau memang perintah Tuhan. Hingga seuatu ketika beliau didatangi oleh sosok Malaikat dan mengatakan bahwa yang ia mimpikan selama ini adalah benar perintah Allah.
Sontak mendapatkan jawaban dari Tuhan, Abraham langsung menangis karena mendapatkan perintah yang sangat berat baginya. Atas segala keteguhan iman yang beliau miliki demi menjalankan perintah Allah, Ibrahim kemudian menyampaikan mimpi beliau tersebut kepada puteranya, Ismail. Namun kaget bukan kepalang justru Ismail memerintahkan kepada Ayahandanya untuk melaksanakan perintah Allah tersebut.
Melihat keteguhan iman kedua orang Nabi ini, sontak menggegerkan jagad gaib termasuk golongan setan dan Iblis. Setan mencoba menggoda Ibrahim dan Ismail untuk mengurungkan niatnya melaksanakan perintah Ilahi. Namun keteguhan iman keduanya tidak mampu ditembus oleh Setan dan Iblis, bahkan Iblis dan setan pun menyerang keduanya dari tujuh sumber baik dari atas, samping, depan, belakang hingga bawah. Namun usaha iblis ternyata sia-sia. Kemudian Iblis mencoba untuk menggoda istri Nabi Ibrahim bernama Siti Hajjar. Hampir saja Siti Hajjar terpegaruh dan berniat untuk menggagalkan niat kedua orang yang paling ia sayangi itu. Namun atas keteguhan iman keduanya tersebut yang mampu menahan keimanan Siti Hajjar bahwa ini adalah perintah Tuhan.
Pada keesokan harinya, Ibrahim bertanya kepada Ismail dengan begitu sedihnya hingga tak tertahankan. Namun Ismail tetap yakin dan justru menjadikan perintah Allah ini bikan sebuah beban, namun ini adalah sebuah pembuktian diri atas ketaatannya kepada Sang Pencipta.
Beberapa saat kemudian tepat di dekat bangunan Ka'bah, Nabi Ibrahim bersiap-siap untuk menjalankan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Nabi Ibrahim menyiapkan pedang andalannya. Dengan berbagai pujian dan sanjungan yang diucapkan Nabi Ibrahim berupa takbir dan tahmid, dengan mata tak berani melihat puteranya yang sudah siap meletakkan lehernya di atas batu dan siap dihunus pedang sang Ayah.
Namun betapa keteguhan iman dan ketaaan keduanya hingga tak satupun ada keraguan di dalam benak dan hati keduanya, saat ketika pedang beberapa inci lagi memotong leher Ismail, dengan sekejab turun Malaikat Jibril membawa kambing domba dan menggantikan posisi Ismail dengan kambing Domba. Dengan tangisan Ibrahim yang tak tertahankan mengira bahwa puteranya telah wafat akibat ia sembelih, justru Ibrahim mendengar suara kambing dan mendengar ucapan syukur dari Ismail yang berdiri di samping sang Ayah.
Melihat kejadian betapa pembuktian iman dan taat serta keikhlasan yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim dan Ismail, hingga saat ini hari tersebut diperingati dengan Hari Raya Idul Adha dan dilengkapi dengan penyembelihan hewan Qurban sebagai simbolis penghormatan momen penyembelihan Ismail kala itu sekaligus sebagai upaya pembersihan harta benda.
Hari peringatan penyembelihan tersebut terjadi pada tanggal 10 Dzulhijjah. Pada tanggal 10,11,12 dinyatakan dalam syariat Islam sebagai hari Tasyrik dimana pada tanggal tersebut seluruh umat Islam diharamkan untuk berpuasa.
Perintah ibadah Haji ini juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Al Baihaqi dan Ad-Dharuquthni bahwa "Rasulullah SAW telah berpesan kepada kami agar kami menunaikan ibadah Haji berdasarkan ru'yat (Hilal Dzulhijjah). Jika kami tidak bisa menyelasikannya, kemudian ada dua saksi adil (yang menyaksikan), maka kami harus mengerjakan manasik berdasarkan kesaksian mereka".
Ibadah Haji memang diwajibkan oleh seluruh umat islam dalam penyempurnaan rukun Iman. Namun perintah ini diwajibkan bagi orang-orang yang mampu saja. Dan memang Ibadah haji adalah ibadah yang benar-benar berkat panggilan Sang Khaliq.
Kisah Ibrahim dan Ismail Dengan Idul Adha
Reviewed by Muhammad Ibnu Idris
on
19:10
Rating:
Reviewed by Muhammad Ibnu Idris
on
19:10
Rating:



No comments:
- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.