Kronologi Penembakan Bripka Sukardi Dari Pantauan CCTV KPK

Bripka Sukardi, anggota Provos tewas ditempat setelah dibantai tiga tembakan di depan gedung KPK, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan (10/9/13) pukul 22.20 WIB. Ia ditembak di bagian dada dan perut oleh seseorang yang identitasnya masih dalam pelacakan pihak kepolisan. Dikabarkan pelaku berjumlah lima orang.

Melihat dari rekaman CCTV milik KPK yang terpasang di area kejadian, dapat dilaporkan beberapa kronologi di detik-detik penembakan berlangsung.

Detik-detik penembakan Sukardi dari pantauan CCTV KPK.

Sekita pukul 22.15 WIB, nampak Bripka Sukardi sedang mengawal iring-iringan truk kontainer pengangkut kayu dan besi dengan mengendarai sepeda motor bebek Supra 125 R berwarna hitam dengan skotlet garis meras bernopol B 6671 TXL melaju di jalur lambat Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan arah ke Mampang.

Namun saat berada di dekat pintu masuk gedung KPK terlihat dua orang berkendara motor menyalip truk kontainer. Dua orang dengan pembonceng mengenakan baju warna merah berhenti tepat di depan iring-iringan. Selang beberapa detik kemudian terlihat dua orang berboncengan dengan motor bebek menyalip kontainer dan seorang lagi mengendarai motor sendiri. Tampak sang pembonceng motor pertama tersebut melepaskan tembakan ke arah dada dan perut Sukardi hingga anggota Provos tersebut terjatuh. Namun saat itu Bripka Sukardi masih bernafas dan sempat menggerak-gerakkan tubuhnya namun dalam keadaan terlentang.

Melihat Sukardi masih bergerak-gerak terlihat seorang pembonceng yang berbaju merah turun dan berjalan menuju arah Sukardi dengan santainya dan kemudian ia membantai Sukardi dengan satu tembakan dalam jarak yang cukup dekat sehingga membuat Sukardi langsung tewas di tempat.

Selanjutnya eksekutor tersebut terlihat mengambil pistol Sukardi dan bergegas meninggalkan lokasi kejadian. Pengemudi Truk kontainer tersebut berhenti namun tidak berani turun dan hanya melihat insiden eksekusi mati tersebut.

Selang beberapa saat kemudian melintas seorang perempuan mengendarai motor dan kemudian berhenti sambil berteriak minta tolong bahwa ada polisi yang telah tertembak. Keluarlah sejumlah orang satpam KPK menghampiri korban sambil berkata kepada perempuan tersebut. "Kejar.... Kejar....!".

Namun sanga perempuan malah terlihat panik sekali dan kemudian ia kembali mengendarai motor dan pergi. Melihat Sukardi sudah tak bergerak lagi lalu satpam KPK menelpon petugas kepolisian. Pihak kepolisian kemudian sampai lokasi kejadian sekitar 5 menit kemudian.

Seketika para petugas kepolisan langsung menggelar olah TKP sambil membentangkan police line di area kejadian dan menutup jalur lambat depan KPK dan para pengendara dialihkan ke jalur cepat.