Rudi Rubiandini Ditembak dari Samping


Pasca penangkapan yang dilakukan oleh KPK kepada Mantan Kepala Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini lebih banyak bungkap terhadap pertanyaan dari berbagai media yang mencoba mewawancarainya. Namun kali ini beliau mecoba untuk angkat bicara saat setelah KPK memperbolehkan para wartawan melakukan wawancara kepada Rudi secara bergantian.

Ditemui di ruang tahanan KPK, Rudi kala itu sedang mengenakan rompi tahanan KPK berwarna oranye dan kemeja putih melayani berbagai pertanyaan para wartawan soal kasus yang sedang menjeratnya itu.
Kabar ini dikutip dari Kompas (27/8/2013) tentang wawancara yang dilakukan oleh media Kontan terhadap pria yang lahir di Tasikmalaya, Jabar 51 tahun silam. Ada beberapa kejutan yang membuat beberapa kalangan patut untuk mengernyitkan dari dam memanyunkan bibir.

Dihimpung dari Kompas.Com menyebutkan bahwa Rudi Rubiandini tidak mengetahui jika di dalam Tas Deviardi (Ardi) terdapat uang. Lalu bagaimana kronologi tentang penangkapan dugaan kasus korupsi yang dihantamkan kepada Rudi.

Rudi mengatakan semua berawal dari permainan Golf kala itu. Bahkan beliau tidak tahu menahu jika di dalam tas Ardi terdapat uang sebanyak 400.000 dollar USA hingga Ardi pun kini diperiksa karena diduga sebagai orang yang membawakan uang kepada Rudi.

Saat KPK Menangkapnya.
Hal ini pun bisa dikatakan aneh, siapa yang melapor kepada KPK dan siapa yang menjadi dalang dari penjebakan ini. Kala itu Rudi sehabis dari bermain Golf bersama dengan Ardi mereka ngobrol santai di rumah, tiba-tiba KPK sudah berada di depan pintu dan melakukan penggeledahan hingga didapati tangkap tang dana 400.000 dollar USA berada di dalam Tas.

Sebelum penangkapan yang terjadi, Rudi sudah memprediksikan bahwa dirinya akan terjatuh namun beliau baru tahu bahwa saat inilah ia terjatuh. Memang melakukan tugas mulia apalagi sendiri butuh konsentrasi dan keberanian yang luar biasa terutama jika harus berurusan dengan perminyakan. Sangat sensitif memang. Rudi merasa diserang dan dihantam kanan kiri, depan belakang, bahkan atas bawah. Seakan ada yang merasa terusik dengan aktifitas Rudi. 

Banyak ancaman yang pernah diterimanya, contohnya saja pada 2-3 bulan sebelumnya, ia pernah diisukan akan didemo dengan tuntutan pendongkelan dirinya dari SKK Migas. Dengan keyakinan yang kuat, Rudi mengatakan dengan tegas bahwa beliau tidak korupsi dan dia bukanlah koruptor. Bahkan sampai saat ini pihak SKK Migas tidak mengirim bantuan hukum berupa pengacara untuk mendampingi kasus yang dilanda Rudi, akan tetapi malah Rudi saat ini sedang dibantu oleh pengacara pribadi yang memang dikatakan masih keluarganya. Rudi tidak memperdulikan apakah SKK Migas masih peduli atau tidak, apakah akan dicopot dari SKK Migas atau tidak, tapi Rudi Rubiandini tetap semangat untuk bisa menyalurkan ilmu dan profesinya untuk bangsa.

Tentang PT Kernel Oil.
Kabar ini juga dikutip dari Kompas tentang perkenalan antara Rudi dan Simon G Tanjaya dari pihak PT Kernel Oil di Singapura. Rudi mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak mengenal Simon bahkan ketemu pun belum. Akan tetapi Rudi hanya mengenal pihak PT Kernel Oil karena memang mereka sering diskusi tentang teknis dan tidak lebih.

Jadi banyak pertanyaan yang ditimbulkan jika masyarakat mengikuti kasus ini, ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan besar, apakah Rudi Benar Korupsi atau Rudi hanya dijebak ?


Info : Kompas.Com
Rudi Rubiandini Ditembak dari Samping Rudi Rubiandini Ditembak dari Samping Reviewed by Muhammad Ibnu Idris on 15:06 Rating: 5

3 comments:

  1. Saya kira benar-benar ditembak pakai pistol dari samping, hehehe ternyata adanya ancaman atau tekanan yang ditujukan kepada rudi rubiandini. Informasi yang cukup menarik untuk disimak. Memang, ini topik yang hangat diperbincangkan di Indonesia pada bulan ini. Thanks atas sharing nya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Konten ini memang berawal dari keperihatinan saya terhadap kasus yang melanda Guru Besar IPB ini mbak bro.

      Delete
    2. Memang cukup sulit kalau orang sudah terjun ke ranah politik pemerintahan, meskipun background yang ia miliki adalah orang akademisi (profesional). Karena di dalam sistem pemerintahan Indonesia tak luput dari berbagai polemik dan saling tonjok sana-sini. Kalau tidak bertindak secara hati-hati dan penuh dengan pertimbangan, maka akan mudah dijebak atau mungkin terkena kasus seperti korupsi. Terimakasih atas sharing nya :)

      Delete

- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.

Powered by Blogger.