Keberadaan program ekskul (Ekstra Kulikuler) memang sering dijadikan sebagai wadah untuk mengasah bakat dan minat para pelajar. Hal ini tentunya banyak sekali orang tua murid yang mendukung kegiatan-kegiatan itu. Selain sebagai materi tambahan di luar sekolah, program ekskul bisa dijadikan untuk membangkitkan potensi dan bakat anak.
Salah satu program ekskul yang bisa diikuti adalah bela diri seperti karate. Kegiatan positif ini tentunya sangat baik jika diikuti oleh anak-anak pelajar, selain untuk mengasah bakat dan kemampuan, akskul jenis ini bisa dijadikan untuk melatih anak bisa menjaga diri sewaktu-waktu ada orang yang akan bertindak jahat kepadanya.
Namun sayang, apa jadinya jika yang bertindak jahat ini adalah pelatih / gurunya sendiri, bukannya melatih anak untuk bisa menjaga diri malah melakukan hal yang tidak sepatutnya kepada murid didiknya sendiri.
Seorang pelatih karate, Hadi Semar M Noor dilaporkan oleh keluarga A yang menjadi korban pelecehan seksual kepada kelopisian. A menghormati Hadi sebagai guru dan mentor karatenya hingga ia menyebut Hadi dengan sebutan "Sinse".
Pelecehan yang dilakukan oleh Hadi ini terjadi ketika saat akan masuk waktu latihan, A datang lebih awal dari pada peserta didik yang lainnya dan saat itulah Hadi melancarkan niatnya untuk melecehkan A melalui berbagai tipu muslihatnya sehingga ia bisa menjamah tubuh anak di bawah umur ini.
Akibat ulah Hadi ini, ia terpaksa harus menerima hukuman di meja persidangan Pengadilan Negeri (PN) Medan dengan kurungan penjara 3 Tahun serta denda Rp. 60 juta subsider tiga bulan kurungan.
"Menyatakan terdakwa Hadi Semar M Noor terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah dengan sengaja dan tipu muslihat untuk melakukan perbuatan cabul kepada anak di bawah umur," ujar ketua majelis hakim, Sarpin (26/8/2013) dikutip dari vemale.com.
Dalam persidangan kerabat terdakwa tidak terima atas putusan ini, mereka berpendapat bahwa A lah yang menyebabkan hal ini terjadi, A dituduh memancing-mancing suami orang dan merusak rumah tangga orang.
Namun di sisi lain, ibu korban merasa jumlah hukuman yang diputuskan hakim tidak setimpal dengan yang dialami oleh putri kesayangannya. Akibat insiden ini A lebih banyak murung dan tidak mau lagi belajar Karate. Ibu A merasa perlakuan yang dilakukan oleh Hadi ini sangat menyakiti hatinya, ibu mana yang rela anaknya dilecehkan oleh orang lain.
Riah, ibu korban tidak menghiraukan lagi tentang masalah ini, ia lebih fokus untuk memulihkan trauma yang dialami oleh anaknya ini sehingga A bisa ceria seperti sedia kala.
Latihan Karate, Guru Lecehkan Anak Dibawah Umur
Reviewed by Muhammad Ibnu Idris
on
17:00
Rating:

No comments:
- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.