Presiden SBY Resmikan Gedung Baru PPSDB Milik Kemendikbus

Bogor, Nemukabar.com - Hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan sebuah gedung baru Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDB) milik Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di kawasan Sentul, Bogor.

Dalam agenda tersebut beberapa jajaran menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pun hadir, diantaranya adalah Wakil Presiden, Mendikbud, Manko Polhukam, dan Menhan. Panglima TNI pun hadir dalam acara peresmian tersebut

Dalam kutipan pidatonya, Presiden menekankan betapa pentingnya keterampilan dalam berbahasa sebagai alat untuk komunikasi sehingga kajian bahasa pun perlu dilakukan.

"Mengapa bahasa itu penting? Diplomasi akan terus dijalankan, diperlukan keterampilan bahasa. Untuk itu dibangun Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan," kata SBY di tengah pidatonya, Bogor, Senin (8/9/2014).

Pembangunan gedung baru ini sebenarnya sudah direncanakan oleh Kemendikbud pada tahun 2012 silam, namun baru mendapatkan anggaran pada tahun 2013 sehingga pembangunan pun segera dilaksanakan dan pada tahun 2014 barulah bangunan yang nantinya akan digunakan salah satunya untuk membuat naskar akademika setingkat eselon dua baru selesai hingga diresmikan hari ini.

Keberadaan gedung PPSDB tersebut merupakan salah satu wujud harapan Presiden SBY yang ingin mendirikan sebuah pusat bahasa nasional pada tahun 2010 silam. Terlebih lagi disebutkan oleh Presiden bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki kekuatan regional dan termasuk pemain global, sehingga Bahasa Indonesia perlu diperkenalkan kepada dunia seluruh dan diharapkan bisa digunakan sebagai salah satu bahasa internasional.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyempatkan diri untuk melakukan peninjauan langsung terhadap berabagai fasilitas yang ada di kawasan gedung tersebut. Salah satunya adalah fasilitas milik Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Di sana juga terdapat fasilitas ruangan yang bisa digunakan untuk melakukan dialog perdamaian antara narapidana teroris dengan para ulama, psikolog dan para mantan napi teroris serta pelatihan anti terorisme.

Selain itu, SBY pun menyempatkan juga melihat fasilitan yang dimiliki oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Tampak sebuah mobil khusus BNPB warna oranye yang masih baru juga terparkir di kawasan tersebut.

Meskipun demikian, Presiden SBY tampaknya mengkritik nama yang digunakan untuk bangunan tersebut. Menurut beliau, nama Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan dinilai terlalu panjang dan cukup sulit dibacanya. SBY menyarankan agar digantikan dengan nama yang lebih singkat saja.

"Tadi saya naik kendaraan berkecepatan hanya 30 KM/jam, tapi meski kendaraan pelan, sata cukup sulit baca nama gedung ini karena terlalu panjang, bagaimana kalau diganti dengan Pusat Bahasa atau Language Center," ujar SBY.

Meski demikian, gedung tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi lebih bagi pengembangan dan kajian kebahasaan yang tentunya bukan hanya sekedar alat komunikasi saja melainkan sebagai salah satu cermin identitas diri bangsa yang dibangun.


Gambar : kemdiknas