Nemukabar.com - Setelah sekian lama menjadi bagian dari kerajaan Inggris, kini Skotlandia melakukan pemungutan suara untuk menentukan sikap apakah negaranya akan tetap menjadi bagian dari kerajaan Elizabeth ataukah harus memisahkan diri.
Source image : haaretz.com
Pemungutan suara telah dilakukan hari ini, Kamis (18/9/2014) di sekitar 2.608 titik Tempat Pemungutan Suara (TPS). Seluruh suara nantinya akan menjadi penentu referendum rakyat Skotlandia terhadap nasib negara mereka kedepannya.
Menurut informasi dari kantor berita BBC, sebanyak 4.258.232 warga tercatat sebagai warga negara Skotlandia, sekitar 97 persen diantaranya sudah memiliki hak pilih. Suara mereka nantinya akan dibawa ke Mary Pitcaithly yang merupakan pusat penyelenggaraan pemungutan suara tersebut. Sekitar 32 daerah otoritas di Skotlandia akan berpartisipasi dalam agenda besar itu.
Pengumuman hasil perhitungan suara akan dilakukan pada hari Jumat (20/9/2014) tepat di depan Royal Highland Centre di Edinburgh, Skotlandia sekitar pukul 07.30 waktu setempat.
Salah satu warga Skotlandia, Dia Frost melalui wawancara dengan BBC Indonesia menyatakan jika dirinya saat ini sangah tegang dengan keputusan yang akan diambil secara serentak oleh negaranya itu. Meski telah menyalurkan suaranya, ia cukup khawatir dengan masa depan negaranya jika memang terlepas dari negara sekutu Inggris.
"Saya deg-degan juga, menanti bagaimana hasil dari referndum ini," ujar Diana dikutip dari BBC, Kamis (18/9/2014).
Diana adalah warga Skotlandia yang pernah lama tinggal di Indonesia. Ia pernah menjadi dosen di beberapa universitas besar di beberapa kota di Indonesia seperti di Padang, Medan dan Jakarta.
Berbagai diskusi telah ia lakukan untuk memperkaya pengetahuan agar dapat menganalisa dampak dari lepasnya Skotlandia dengan UK (United Kingdom-red). Ia tetap berharap perubahan yang nanti dihasilkan bisa memberikan dampak yang baik, meskipun akan masuk ke fase yang cukup rumit bagi negaranya itu.
Diketahui jika Kerajaan Skotlandia adalah negara yang berdaulat dengan yang berhasil merdeka pada Abad pertengahan awal. Mereka resmi bergabung dengan Kerajaan Inggris pada tanggal 1 Mei 1707. Secara politi, keduanya pun resmi membentuk Kerajaan Britania Raya. Kesepakatan itu pun kemudian dituangkan dalam Undang-undang parlemen kedua belah pihak.
Source image : haaretz.com
Gelar Referendum, Apakah Skotlandia Akan Merdeka?
Reviewed by Muhammad Ibnu Idris
on
04:02
Rating:

No comments:
- Berikan respon anda dengan memberikan komentar yang baik. Baca Disclaimer.
- Kotak komentar ini hanya dikhususkan bagi pengunjung yang memiliki akun Google (Gmail / Google Plus).
- Jika anda tidak memiliki akun Google, silahkan berkomentar via Facebook di bagian atas.