AS Bentuk Koalisi Dengan 10 Negara Untuk Melawan Ancaman ISIS

Nemukabar.com - Para pemimpin ingris dan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan tanggapan mereka terhadap negara Islam (ISIS) yang melakukan serentetan kekejaman di Irak dan Suriah.

Presiden Obama dan David Cameron telah membentuk koalisi inti dari sepuluh Negara untuk menghadapi ancaman dari ISIS dan Obama telah menguraikan strateginya untuk menghadapi ISIS.

Presiden telah berjanji "Keadilan akan di sajikan" terhadap kelompok ektrimis menyusul pemenggalan dua wartawan Amerika, sementara Ingris telah berjanji telah membertimbangkan "setiap opsi yang memungkinkan" untuk melindungi kehidupan seorang sandera ingris yang sedang terancam oleh ISIS.

AS saat ini sedang melakukan serangan udara terbatas pada target spesifik di Irak. Ini berisisko, karena hanya menyerang ISIS di satu wilayah hanya mengarah kesana regroping di Suriah, sehingga memperluas seragan udara di perbatasan juga sedang di pertimbangkan oleh Amerika.

Jane Konnimont, Wakil Kepala Timur Tengah Program Chatham House, telah mengatakan bahwa respon meliter akan menjadi salah satu pilihan yang sangat signifikan, yang sedang dipertimbangkan oleh Ingris dan Amerika.

"Dalam hal tujuan militer, serangan udara telah cukup efektif sejauh ini, karena merekan telah mendorong ISIS kembali dan memungkin pasukan untuk mengambil kembali wilayah strategis seprti bendungan mosul," ujar Kinninmont yang telah diberitakan independent.

"Itu telah menjadi fakta, mereka melakukan serangan udara yang berkordinasi dengan pertempuran di darat oleh pasukan Kurdi,"lanjutnya.

Namun, ia mengatakan salah satu masalah seputar respon militer adalah orang-orang yang harus memimpin perang melawan ISIS adalah tentara Irak, yang telah berjuang untuk melawannya.

Pemerintah Irak mendesak Barat untuk melakukan serangan udara karena tentaranya memiliki kekurangan pelatihan,  masalah moral yang serius dan beberapa faktor lainnya.

Ms Kinninmont mengatakan, beberapa tentara belum percaya diri dalam kemampuan mereka untuk melawan ISIS, mereka  tidak memiliki keyakinan akan memenangkan pertempuran ini. Sehingga pada akhirnya terdapat penurunan moral.

Beberapa politisi Irak berharap jika serangan udara AS membaliki situasi melawan ISIS maka tentara Irak akan mengubahnya dan menadi lebih sukses memerangi mereka.

Pasukan Kurdi, yang telah di bantu dengan senjata, yang mereka terima dari AS , telah lebih agresif dan lebih sukses dalam menanggulangi militan.

Pemerintah telah mengumumkan pada hari Selasa telah menyumbang senapan mesin berat dan amunisi untuk pasukan Kurdi, dengan pengiriman senilai 1.600.000 Euro yang di jadwalkan tiba pada hari rabu (10/9/2014).