Benarkah Pimred Obor Rakyat Orang Istana?

Nemukabar.com - Beberapa waktu yang lalu sempat beredar sebuah tabloid yang sangat kental akan upaya black campaign yang dialamatkan kepada Capres nomor urut 2 Joko Widodo. Berbagai pemberitaan negatif disampaikan dalam rubrik-rubrik mereka. Tak tanggung-tanggung, beberapa judul kontra pun disematkan pada bagian cover tabloid itu.

Ternyata salah satu orang penting yang merupakan Pimpinan Redaksi tabloid Obor Rakyat ini adalah Setyardi Budiono. Dia juga merupakan seorang staff khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bidang Otonomi Daerah.

Saat ditanya apakah ini ada campur tangan dari internal Istana. Setyardi mengelak dan berdalih jika ini merupakan kerjaanya di luar tugas di istana itu.

"Saya memang salah satu asisten staff khusus Presiden bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah. Tapi ini sama sekali tak ada kaitannya dengan isntitusi (Istana) saya," ujar Setyardi, Sabtu (14/6/2014).

Ia mengaku saat menjalankan bisnisnya dalam bidang jurnalis ini telah mendapatkan ijin dari pimpinannya di Istana. Dia juga menyampaikan meski dirinya adalah staff khusus Presiden bukan berarti dia adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki peraturan yang sangat ketat, dirinya juga mengaku memiliki background jurnalis.

Tabloid Obor Rakyat sempat membuat gerah masyarakat apalagi beberapa targetnya adalah pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Isinya pun sangat kental dengan hujataan kepada Gubernur DKI Jakarta non-aktif Jokowi. Salah satunya adalah sebuah tulisan berjudul '1001 Topeng Pencitraan', 'Capres Boneka'.

Penemuan tabloid milik Setyardi ini kemudian telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu. Untuk mengusut pelaku peredaran tabloid Obor Rakyat, Badan Intelijen Negara (BIN) pun ikut andil untuk melakukan pelacakan dan pengusutan.

Tabloid Obor Rakyat ini dinilai telah melanggar pasal 12 Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers yang tercantum bahwa "Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan; khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat percetakan.".