Terima Wawancara Eklusif, Corby Teramcam Masuk Bui Lagi

Nemukabar.com - Pembebasan bersyarat yang dialamatkan oleh Schapelle Corby nampaknya terancam dicabut. Hal ini lantaran ditemukan tindak pelanggaran yang dilakukan oleh Ratu Mariyuna berupa wawancara eklusif yang ia lakukan dengan salah satu stasiun televisi swasta Australia baru-baru ini.

Setelah ia diputuskan bebas bersyarat, ia dilarang keras untuk melakukan wawancara dengan media manapun termasuk Australia dengan alasan apapun selama masa ia masih distatuskan sebagai narapidana yang sedang menjalani pembebasan bersyarat.

Saat ini Corby masih diwajibkan tinggal di Indonesia setelah putusan udara segar yang dialami olehnya beberapa waktu yang lalu. Namun kasus yang ia lakukan tersebut sangat disayangkan oleh Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM bali, Gusti Kompyang Adnyana.

Menurut Adnyana jika ternyata Corby terbukti melakukan pelanggaran tersebut, ia akan terancam dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Kerobokan, Denpasar, Bali. Saat ini pihaknya sedang memerintahkan Tim Penilai Kemasyarakatan (TPK) untuk mencari dan mengumpulkan hasil dan isi wawancara yang dilakukan oleh Corby dan Stasiun Televisi Swasta di Channel 7. 

"Berarti dia (Corby) tidak mentaati perintah kita. Kemungkinan itu (kembali ke penjara) ada. Jika benar dia melakukan pelanggaran, itu risiko dia. Sejak awal saya sudah sampaikan kalau wawancara itu tak diperkenankan," ujar Adnyana, Jumat (28/2/2014).

"Kalau benar-benar ada pelanggaran, tentu ada sanksi," imbuhnya lagi.

Memang sebelum Corby diputuskan bebas bersyarat, Adnyana sudah mengingatkan tentang larangan yang dibebankan kepada Corby untuk tidak melakukan wawancara secara eklusif atau ia harus kembali menginap lagi di penjara.