Ariel Sharon, Mantan PM Israel Meninggal Dunia

Nemukabar.com - Ariel Sharon, Mantan Perdana Menteri (PM) Israel tersebut hari ini telah meninggal dunia di Rumah Sakit Sheba Medical Center, Tel Aviv (11/1/2014) dalam usia 85 tahun. Pihak Rumah Sakit sampai saat ini belum bisa memberikan penjelasan secara jelas mengenai penyebab pasti kematian PM Israel era 2001-2006 tersebut. Namun sebelum Ariel meninggal, pihak medis sempat menyampaikan bahwa kesehatan Ariel Sharon mengalami penurunan secara bertahap.

Mantan PM Israel tersebut sebelumnya memang sudah dirawat di Rumah Sakit sejak hampir lebih dari depan tahun dengan kondisi koma, dokter Rumah Sakit pun pernah penyampaikan bahwa Ariel mengalami kerusakan pada organ dalam tubunya seperti kerusakan pada ginjal.

"Kesehatan Sharon menunjukan tanda-tanda menurun secara bertahap, dan hidupnya dalam bahaya," ujar tim medis.

Ariel Sharon lahir di sebuah kota bernama Kfar Malal, Palestina pada tanggal 26 Februari 1928. Dikenal sebagai seorang politikus sekaligus jendral perang dalam dunai militer Israel.

Ia menjabat sebagai Pedana Menteri Israel pada 7 Maret 2001. Namun saat tanggal 14 April 2006, ia terpaksa harus meninggalkan kursi kekuasaanya untuk berpindak ke pembaringan Rumah Sakit karena stroke yang ia derita sepanjang delapan tahun. Kekuasaanya kemudian digantikan oleh Ehud Olmert sebagai Perdana Menteri sementara menggantikan posisi Ariel karena stroke hingga mengalami koma yang cukup lama tersebut. 

Selama hidupnya menjabat sebagai Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon pernah memimpin kampanye saat perang pada tahun 1967 dan 1973, dikenal sebagai prajurit yang heroik dan memiliki julukan sebagai 'jagal dari beirut' setelah setelah dianggap sebagai seorang yang paling bertanggung jawab saat terjadi pembantaian besar-besaran terhadap bangsa Qibya pada tahun 1953. Setidaknya dalam aksi pembantaian brutal tersebut mengakibatkan 96 orang dari Palestina tewas oleh Unit 101 yang komandoi olehnya. Selain itu alasan mengapa ia mendapati julukan 'Tukang jagal dari Beirut' adalah pasca pembantaian yang juga terjadi di Savra dan Shatila, Lebanon. Kejadian tersebut berlangsung pada tahun 1982, dalam kasus tersebut setidaknya ada sekitar 3.000 - 3.500 nyawa melayang.

(MiB)