Tak Puas Dengan Suami, Wanita Pilih Selingkuh Jadi Trand Masa Kini

Aneh, di zaman sekarang ini wanita muda yang sudah menikah rentan sekali dengan kasus perselingkuhan, alih-alih mereka banyak yang beralasan tak puas dengan service yang diterima dari sang suami sahnya. Selain itu faktor materil pun bisa jadi alasan yang cukup kuat bagi ibu muda tersebut berani menghalalkan perselingkuhannya dengan pria lain.

Selain berselingkuh, para ibu muda tersebut bahkan rela berhubungan badan dengan selingkuhannya demi mencari sensasi lain yang mungkin belum pernah ia dapatkan dari sang suami. Meraka sudah tak mau perduli dengan urusan rumah tangga, sebagai seorang ibu muda, urusan dapur dan anak kebanyakan sudah diserahkan oleh pembantu rumah tangga. Mereka lebih senang untuk berfoya-foya dan hange-out untuk mencari kesenangan pribadi. Hal ini biasnya terjadi para ibu muda yang memiliki suami yang terlalu sibuk dengan urusan kerjaan.

Pada dasarnya wanita ingin lebih mendapatkan perhatian dari suami, kasih sayang dan pelayanan yang lebih baik. Namun jika sang suami hanya sibuk dengan urusan kerjaan, inilah yang bisa memicu perselingkuhan yang dilakukan oleh istri.

Menurut Psikolog UIN, Diana Tarigan. Fenomena perselingkuhan semacam ini ternyata bukan hanya berasal dari wanita saja, melainkan suami juga berpotensi melakukan hal yang sama ketika pasangannya tidak mampu memberikan sesuatu yang ia inginkan.

"Fenomena ibu muda saat ini cenderung mengalami ketidakpuasan dalam perkawinan sehingga menyebabkan banyak cerai. Mereka saat ini hanya melihat fisik seseorang saja tanpa memikirkan mental daam perkawinannya. Kondisi ini memang rentang terjakdi bagi perempuan yang mempunyai kesibukan kerja, bahkan bukan hanya ibu muda, melainkan usia di atas 40 tahun pun bisa melakukannya", ujar Diana yang dikutip dari Merdeka.

Sebaiknya banyak hal yang perlu diperhatikan saat akan membangun rumah tangga, tingkat kematangan dalam menikah pun harus diperhitungkan, menikah muda memang bisa jadi berdampak pada kehidupan rumah tangga itu sendiri, apalagi tingkat kedewasaanya masih kurang sehingga tekanan emosional pun masih belum bisa terkontrol dengan baik.

Selain itu ketika terjadi persoalan rumah tangga, sebaiknya dilakukan musyawarah antara keduanya dengan cara yang baik sehingga keduanya saling tahu keluh kesah dan kebutuhan masing-masing agar bisa mentukan jalan keluar dengan baik.