Sering Bertengkar Dengan Suami, Mus Cabuli Anak SD

Jika pemberitaan lebih banyak menyampaikan informasi tentang pemerkosaan yang dialami oleh kebanyakan wanita, tapi kali ini yang menjadi korban pemerkosaan dan pencabulan adalah kaum pria. Mus (34) adalah seorang wanita yang menjadi tersangka dalam kasus pencabulan yang dialami oleh sejumlah anak di bawah umur.

Korban pencabulan ini bukan hanya satu orang saja, melainkan beberapa anak atau pelajar yang masih duduk di bangku SMA, SMP. Dan bahkan tak tanggung-tangung salah satu korbannya pun ternyata masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Mus sendiri dikabarkan adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan tidak tetap alias serabutan. Menurut penuturan dari Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, AKP Suratmi.

"Dia bukan karyawati bidang tata usaha di salah satu SD di kawasan Rangkah, tapi kerja serabutan", kata Suratmi.

Aksi pencabulan yang dilakukan oleh Mus ini ternyata sudah berlangsung sejak bulan Juli 2013 lalu. Ia melancarkan aksinya ini di sebuah Warnet yang berada di Jalan Gembili pada saat suasana warnet sedang sepi. Ketika melancarkan aksinya, Muslikah ini melihat lokasi warnet yang sepi, dilihat para korbannya sedang nongkrong di warnet, kemudian ia menghampiri dan langsung meraba-raba kemaluan korbannya. Mus melakukannya mulai dari hanya beronani hingga melakukan hubungan badan.

Muslikah melancarkan aksinya ini memang bukan tanpa alasan, dihadapan penyidik ia mengaku melakukan aksi pencabulannya terhadap beberapa pelajar ini lantaran sering kali dimarahi oleh sang suami.

Muslikah (34) tutupi wajah di depan penyidik

"Saya sering dimarahi suami. Memang sudah berulang kali saya melakukan (cabuli pelajar) itu," ujar ibu dua anak ini di Mapolrestabes Surabaya (16/11/13).

Walaupun berdalih melakukan aksinya ini lantaran sering bertengkar dengan suami, namun polisi menduga bahwa Mus mengalami kelainan seksual. Namun guna memastikannya pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan melibatkan pihak psikiater.